Walet Linchi Menghasilkan Sarang yang Bernilai Tinggi

Reading time: 2 menit
Walet Linchi
Foto: www.flickr.com/photos/lipkee

Burung walet merupakan spesies burung yang sarangnya bermanfaat untuk kesehatan hingga bernilai ekonomi. Ada tiga spesies walet yang sarangnya dapat dikonsumsi, yaitu walet putih (Collocalia fuciphaga), walet hitam (Collocalia maxima), dan walet linchi (Collocalia linchi) (Soehartono dan Mardiastuti, 2003).

Burung walet linchi termasuk ke dalam Ordo Apodiformes, Famili Apodidae, dan Genus Collocalia. Lebih dari 20 spesies dalam genus tersebut dapat ditemukan di daerah Asia Tenggara hingga Kepulauan Samudera Pasifik (Whitfield, 1984 dalam Pijayanti, 2013).

Baca juga: Marmut, Hewan Pengerat yang Suka Berkelompok

Spesies endemik di dataran Sunda ini juga tersebar di Pulau Jawa dan pulau-pulau kecil di sekitarnya, seperti Madura, Bawean, Kangean, Bali, dan Lombok, serta di beberapa daerah di Sumatera bagian utara dan selatan. Hewan ini juga diketahui berdasarkan kemampuan ekolokasi yang dimilikinya (Thomassen et al., 2005).

Spesies burung walet umumnya dibedakan berdasarkan ukuran tubuh, warna bulu dan bahan yang dipakai dan ditambahkan dalam pembuatan sarang (Chantler and Driessens, 1995). Selain dikenal sebagai burung sriti, walet linchi merupakan salah satu kekayaan fauna Indonesia yang selama ini banyak dimanfaatkan sebagai pemancing dan induk angkat bagi anakan burung walet putih.

Sarang Walet Linchi

Sarang Walet Linchi. Foto: shutterstock.com

Walet linchi hampir mirip dengan walet putih, tetapi ukurannya lebih kecil dengan panjang tubuh sekitar 9,41 sentimeter dan bentangan sayap 9,63 sentimeter serta terdapat bulu berwarna putih pada bagian perut (Mardiastuti et al., 1998). Sebagian besar aktivitas hidupnya dihabiskan di udara untuk mencari makan maupun saat kawin (kopulasi) (Budiman, 2002).

Bagi walet, sarang berfungsi sebagai tempat bergantung dan beristirahat. Pada musim berbiak, yaitu antara bulan September sampai bulan April, sarang juga berguna sebagai tempat bertelur dan mengeram (Mardiastuti et al., 1998). Ludah atau saliva walet merupakan komponen yang sangat penting dalam pembuatan sarang (King and McLelland, 1984).

Baca juga: Kepik Hijau, Serangga Pemakan Tanaman Polong

Walet linchi jantan maupun betina berperan dalam membuat dan menjaga sarang. Keduanya menghasilkan sarang yang merupakan campuran saliva dengan bahan lain seperti daun pinus, ranting atau ijuk. Sedangkan walet putih menghasilkan sarang yang seluruhnya terbuat dari saliva. Dibandingkan dengan sarang walet putih, harga sarang walet linchi lebih murah.

Sarang walet dikonsumsi masyarakat karena dipercaya berkhasiat bagi kesehatan, antara lain sebagai obat sakit pernapasan, obat awet muda, meningkatkan vitalitas, dan kecantikan serta menghambat pertumbuhan sel-sel kanker (Kang et al., 1991).

Taksonomi Walet Linchi

Penulis: Sarah R. Megumi

Top