Bunglon Surai, Si Hijau Lincah yang Mampu Berubah Warna

Reading time: 3 menit
Bunglon Surai Si Hijau Lincah yang Mampu Berubah Warna
Bunglon Surai Si Hijau Lincah yang Mampu Berubah Warna. Foto: Shutterstock

Bunglon Surai atau Bunglon Pohon adalah salah satu spesies kadal yang berasal dari famili Agamidae. Kadal ini masih satu golongan dengan cecak terbang dan soa-soa, serta tersebar secara luas di berbagai kepulauan Indonesia.

Bronchocela jubata merupakan nama ilmiah spesies bunglon pohon. Hewan ini biasa awam sebut sebagai ‘bunglon’ saja, sebab merujuk pada populasi dan tingkat kelimpahannya.

Istilah ‘bunglon’ sendiri mencakup begitu banyak spesies. Setidaknya ada lima jenis kadal lain yang umum khayalak juluki sebagai ‘bunglon,’ termasuk Calotes dan Chamaeleonidae.

Bunglon surai tergabung dalam genus Bronchocela. Seperti kelompok reptilia kebanyakan, pakar mengidentifikasi hewan dengan warna kulit hijau terang ke dalam ordo Squamata.

Morfologi dan Ciri-Ciri Bunglon Surai

Ciri-ciri bunglon pohon sebenarnya sangat mudah kita kenali. Ukuran tubuhnya terbilang sedang, dengan panjang mencapai 55 cm jika diukur dari kepala sampai ke pangkal ekor.

Serupa dengan namanya, keunikan bunglon surai terletak pada deretan gerigi (surai) di leher belakangnya. Geriginya itu bersisik pipih, panjang dan meruncing, namun agak lunak.

Kepalanya dilapisi sisik-sisik bersudut dan menonjol. Kelopak mata mereka memiliki bintik-bintik berwarna agak hijau gelap, dengan punggung dan sisi badan berwarna hijau muda.

Warna kulit mereka sejatinya dapat berubah-ubah. Kemampuan ini sebagai kamuflase, yang berguna untuk mengelabui mangsa dan predator yang ada di sekitarnya.

Seiring bertambahnya usia, warna dasar bunglon surai pun menyilih jadi cokelat kekuningan sampai hijau tua kekuningan. Sedang kulit bawahnya berwarna hijau pucat atau keputihan.

Telapak tangan dan kaki berwarna coklat kekuningan. Ekornya berwarna hijau muda dengan belang-belang hijau tua agak kebiruan. Semakin ke ujung, coraknya terlihat cokelat ranting.

Baca juga: Kadal Rumput, Si Langsing Berekor Panjang yang Ahli Berlari

Habitat dan Persebaran Bunglon Surai

Di Tanah Air, spesies B. jubata dapat kita temukan menyebar mulai dari Pulau Sumatra, Jawa, Bali, Kalimantan, Singkep, Sulawesi, Karakelang, sampai Kepulauan Salibabu.

Sedangkan di regional Asia Tenggara, selain Indonesia populasi terbesarnya justru bisa kita jumpai di Filipina. Julukan atau nama lain spesies kadal ini juga tak kalah banyaknya.

Mereka dikenal sebagai Green Crested Lizards secara internasional, Bengkarung Surai bagi warga Melayu, serta bunglon, Londok atau Lunduk untuk masyarakat Jawa dan Sunda.

Semak-samak serta pepohonan di pinggiran hutan merupakan lokasi favorit bunglon surai. Mereka juga sering awam temukan di area kebun hingga pekarangan sekitar perumahan.

Saat membuat sarang, induk bunglon akan menggali tanah menggunakan moncongnya. Induk betina menyukai lahan yang subur, berpasir, atau berserasah untuk bertelur.

Menurut IUCN Red List, status konservasi bunglon surai sejatinya berisiko rendah. Tren populasinya pun relatif stabil sehingga tidak dikategorikan sebagai satwa dilindungi.

Karakteristik dan Kebiasaan Bunglon Surai

Bunglon mengonsumsi kupu-kupu, ngengat, capung, nyamuk, lalat, hingga laron untuk bertahan hidup. Ia menangkap mangsanya dengan cara berdiam diri di antara dedaunan.

Saat berburu, tak jarang spesies kadal tersebut justru tergelincir dari atas dahan. Ia lantas berlari menuju pohon terdekat untuk menyelamatkan diri dari serangan pengganggu.

Bunglon surai memang dapat mengubah warna kulitnya ketika merasa terancam, namun perubahan tersebut pakar nilai tidak terlalu mencolok atau signifikan seperti Kameleon.

Perlu anda ketahui, banyak penelitian yang menyebutkan bahwa bunglon mampu berubah warna karena kombinasi pigmen kulit. Akan tetapi, asumsi tersebut agaknya cukup keliru.

Merujuk penelitian terbaru, kemampuan ini mereka dapatkan dari zat nanokristal. Zat ini terkandung di bawah kulit terluar bunglon, yang funginya dapat memantulkan cahaya.

Ketika cahaya masuk ke pori-pori kulit terjadi perubahan ruang antarnanokristal. Proses inilah yang menentukan warna cahaya tertentu, yang akan dipantulkan oleh bunglon surai.

Baca juga: Mengenal Tokek: Berbagai Jenis dan Mitos di Tengah Masyarakat

Taksonomi Spesies Bronchocela Jubata

Penulis: Yuhan al Khairi

Top