Atur Asupan Serat Hindarkan Kembung Saat Puasa

Reading time: 2 menit
Ilustrasi: Ist.

(Greeners) – Sedang menjalani puasa namun sudah merasa lapar padahal baru pukul sepuluh pagi? Coba cek menu makanan yang dikonsumsi ketika berbuka puasa dan saat sahur. Jangan-jangan, makanan tersebut kurang serat.

Menurut dr. Nurul Ratna, MGizi, SpGK, umat Muslim yang menjalani puasa dapat melakukan kegiatan sehari-hari dengan prima bergantung pada apa yang dikonsumsi ketika sahur. Salah satu yang wajib dikonsumsi selain karbohidrat adalah makanan yang mengandung serat.

“Saat sahur, sebaiknya memilih asupan serat yang mudah larut, baik pada buah-buahan maupun pada sayuran. Serat dapat memberi energi pada tubuh kita sehingga tidak mudah lemas ketika menjalani puasa,” ujarnya.

Serat yang mudah larut atau serat halus membuat lambung terasa penuh dan kenyang lebih lama. Selain itu, serat dapat membantu menjaga tubuh tidak mudah lemas, tidak mudah hilang konsentrasi, serta menjaga kadar gula darah agar tidak cepat naik.

Serat halus ini bisa didapat pada beberapa jenis sayuran seperti wortel, brokoli dan taoge. Sayur-sayuran ini dapat diolah menjadi hidangan rebus atau tumis. Berbeda dengan serat halus, serat kasar biasanya terdapat dalam sayuran hijau. Sobat Greeners dapat mengesampingkan sayuran jenis ini ketika sahur karena dapat membuat perut menjadi kembung.

Selain sayuran, buah-buahan juga perlu dikonsumsi setiap hari. Namun,saat sahur ada baiknya untuk menghindari buah yang terlalu manis, seperti lengkeng dan sawo. Hindari pula buah yang memicu gas dan menaikan zat asam di lambung, seperti nangka dan durian. Kedua jenis buah ini akan membuat tubuh tidak nyaman saat beraktifitas. Dokter Nurul menyarankan agar mengonsumsi pisang saat sahur karena pisang memiliki serat yang mudah larut dan memberikan efek kenyang pada perut.

Saat mengonsumsi buah, Nurul mengingatkan untuk memberi jeda sebelum mengonsumsinya. Waktu ideal untuk mengonsumsi buah, lanjut Nurul, adalah satu jam setelah makan berat atau bisa dikatakan mendekati waktu imsak. Hal ini guna memberi waktu bagi perut agar dapat memproses terlebih dahulu asupan makanan berat yang sudah masuk. Untuk itu, ia menyarankan agar tidak melaksanakan sahur berdekatan dengan waktu imsak.

Sementara itu, serat kasar yang dimiliki sayuran lebih cocok untuk menjadi teman nasi saat berbuka puasa. Serat kasar dibutuhkan untuk mengisi serta menambah tenaga untuk perut yang sudah berjam-jam tidak terisi.

Saat berbuka, Nurul juga menganjurkan untuk menambah buah-buahan seperti kurma, apel yang tidak terlalu asam, pisang dan lain sebagainya. Buah-buahan ini sebaiknya dinikmati setelah umat Muslim melaksanakan sholat Tarawih agar perut tidak kaget karena terlalu banyak asupan yang masuk.

“Untuk berbuka puasa, biasakan memakan buah yang tidak terlalu asam dan memiliki jeda waktu sehabis makan berat agar perut tidak kaget dan sakit,” katanya.

Penulis: Gloria Safira

Top