Bahaya Duduk Terlalu Lama

Reading time: 2 menit
Duduk Terlalu Lama
Ilustrasi duduk terlalu lama. Foto: shutterstock.com

Berbagai jenis pekerjaan menuntut para pekerjanya menetap dalam sebuah ruangan dan duduk selama berjam-jam. Pola ini juga tak lepas dari kegiatan bekerja dari rumah yang tengah diimbau pemerintah. Akibatnya orang dapat menghabiskan lebih banyak waktu dalam posisi duduk daripada sebelumnya. Melansir healthline.com, duduk terlalu lama disebut dapat menyebabkan ganguuan kesehatan.

Rata-rata orang menghabiskan lebih dari setengah hari untuk duduk, misalnya saat mengemudi, bekerja di depan komputer, atau menonton televisi. Bahkan pekerja kantoran biasa menghabiskan 15 jam per harinya. Di sisi lain, duduk dan perilaku santai lainnya tidak berbahaya apabila diikuti aktivitas sehari-hari seperti berolahraga.

Penelitian dari Universitas Harvard menunjukkan bahwa menghabiskan terlalu banyak waktu duduk berbahaya bagi kesehatan. Perilaku kurang gerak tersebut dinilai meningkatkan risiko obesitas, diabetes, penyakit kardiovaskular, trombosis vena dalam, dan sindrom metabolik.

Sebuah studi melaporkan bahwa pekerja pertanian dapat membakar hingga 1.000 kalori lebih banyak per hari daripada orang yang bekerja di meja kerja. Ini karena buruh tani menghabiskan sebagian besar waktu mereka untuk berjalan dan berdiri.

Penelitian juga enunjukkan bahwa berjalan kurang dari 1.500 langkah per hari, atau duduk dalam waktu lama tanpa mengurangi asupan kalori, dapat menyebabkan peningkatan besar pada resistensi insulin, yang merupakan pendorong utama diabetes.

Diabetes

Foto: shutterstock.com

Semakin sedikit kalori yang dibakar, maka semakin besar kemungkinan berat badan bertambah. Ini sebabnya mengapa perilaku minim gerak sangat erat kaitannya dengan obesitas. Penelitian lain menunjukkan bahwa orang dengan obesitas duduk rata-rata dua jam lebih lama setiap hari daripada orang dengan berat badan normal.

Para peneliti dari Universitas Harvard juga meyakini bahwa duduk lebih lama berefek langsung pada resistensi insulin. Dampak duduk juga bisa meningkatkan rasa sakit. Dengan duduk berjam-jam mengakibatkan otot pinggul dan otot hamstring mengencangkan sendi-sendi.

Akibatnya fleksor pinggul dan paha belakang yang terlalu kencang memengaruhi gaya berjalan dan keseimbangan sehingga membuat aktivitas seperti berjalan lebih kaku. Selain itu, fleksor pinggul yang tertekan dapat berkontribusi terhadap nyeri punggung bawah dan kekakuan lutut.

Jeanette Garcia Asisten Profesor Ilmu Pelatihan dan Olahraga Universitas Sentral Florida menekankan bahwa memperbanyak gerakan dan mengurangi duduk merupakan hal yang lebih baik. Menurutnya, seorang pekerja atau individu dapat memanfaatkan waktu istirahat untuk bergerak di sekitar kantor dan melakukan aktivitas fisik yang cukup di luar.

“Mereka yang setidaknya melakukan 150 menit aktivitas fisik sedang atau kuat per minggu memiliki risiko lebih rendah masalah kesehatan. Sebuah studi juga menemukan bahwa mengganti 30 menit duduk setiap hari dengan aktivitas lain mengurangi risiko kematian sebesar 17 persen”, ucap Gracia.

Penulis: Ridho Pambudi

Top