Isolasi Diri Bantu Pulihkan Lingkungan

Reading time: 2 menit
Isolasi diri
Isolasi diri dengan bertahan diri rumah membantu pulihkan lingkungan. Foto: shutterstock.com

Penyebaran dan penularan virus corona tengah menjadi pandemi global. Berbagai negara telah menerapkan upaya isolasi atau bekerja dari rumah untuk menekan potensi Covid-19 di masyarakat. Isolasi diri dan perubahan perilaku lain selama wabah virus corona dapat mengubah kualitas udara hingga berdampak pada penurunan emisi gas rumah kaca.

SelainΒ menekan transmisi virus corona, upaya social distancing juga berdampak terhadap lingkungan. Social distancingΒ merupakan tindakan yang bertujuan mencegah kontak dalam jarak dekat dengan orang lain untuk mengurangi peluang penularan virus. Dalam mengurangi produksi gas rumah kaca, misalnya, hingga konsekuensi bagi perubahan iklim. Laporan dari Bay Area Rapid Transit di San Francisco mencatat, jumlah penumpang angkutan umum menurun drastis dalam beberapa pekan terakhir.

Sedangkan menurutΒ ChristopherΒ M. Jones,Β Direktur Cool ClimateΒ Network, sebuahΒ perusahaan riset terapan di U.C. Laboratorium Energi Terbarukan BerkeleyΒ mengatakanΒ berbagai tindakanΒ yangΒ dilakukanΒ dalam menghadapi wabah virus korona bermanfaat untuk mengurangi jejak karbon.

Peningkatan Kualitas Udara

Kualitas udara yangΒ baik menyelamatkan lebih banyak orang. Kegiatan mengisolasi diri dengan cara tidak bepergian dan bertahan di rumah membuat laju lalu lintasΒ turun sangat signifikan di beberapa negaraΒ paling kotorΒ salah satunya Eropa.

Dengan mengurangi menggunakan kendaraan pribadi termasuk bekerja dari rumahΒ itu memiliki dampak besar terhadap penurunan polusi. Selain itu, menghindari perjalanan udara juga memiliki efek yang besarΒ bagi emisi gas rumah kaca. Namun, efek aktual emisi gas rumah kaca akan sangat tergantung pada tempat tinggal. Artinya, masyarakat yang tinggal di pinggiran kota dan daerah pedesaan, sering kali mengemudi jauh lebih sedikit dibanding yang tinggal di kota dan menggunakan angkutan massal.

Kualitas Udara

Foto: shutterstock.com

Penutupan Industri Mengurangi Emisi

Sekitar 25 persen dalam studiΒ khusus Carbon Brief menemukan bahwa di Cina, emisi karbon dioksida turun. Menurunnya permintaan terhadap minyak turut mendorong pengurangan emisi tersebut secara global.

Beberapa maskapai diharuskan mengurangi jadwal penerbanganΒ akibatΒ pandemi Covid-19. Untuk mencegah penyebaran virus para penumpang dipaksaΒ lebihΒ berhati-hatiΒ bahkan tidak diperbolehkanΒ bepergian keluar kota atauΒ negara.

Dengan mengurangi gas rumah kaca berarti menciptakan udara yang lebih bersih. Hasil penelitian di delapan kota di Italia menunjukkan bahwa 4,7 persen dari total kematian atau sekitar 3.500 kematian setiap tahun dengan populasi 11 juta, disebabkan oleh kanker. Di antaranya juga terdapat penyakit pernapasan dan kardiovaskular yang disebabkan oleh polusi udara.

Penulis: Ridho Pambudi

Top