Lebaran Aman, Jangan Lupakan Protokol Kesehatan

Reading time: 2 menit
Seiring munculnya varian Arcturus ke Indonesia, masyarakat harus meningkatkan prokes saat hari raya, agar terhindar dari penularan Covid-19. Foto: Shutterstock

Jakarta (Greeners) – Lebaran 2023 tak lepas dari tradisi mudik hingga menjalin tali silaturahmi. Namun, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) terus mengingatkan masyarakat agar tetap menerapkan protokol kesehatan (prokes) secara ketat untuk mencegah paparan virus Covid-19.

Hingga Selasa (18/4), Indonesia telah mencatat sebanyak 1.343 kasus Covid-19 baru. Adapun saat ini jumlah total terakumulasi menjadi 9.776 kasus.

Daerah paling besar berkontribusi terhadap jumlah kasus Covid-19 yakni DKI Jakarta dengan total 543 kasus, selanjutnya Jawa Barat sebanyak 235 kasus dan Jawa Timur sebanyak 183 kasus.

Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kemenkes, Siti Nadia Tarmizi mengatakan, peningkatan kasus tak lepas dari masuknya Covid-19 subvarian Omicron XBB.1.16 atau varian Arcturus ke Indonesia. Hingga saat ini terdapat tujuh kasus untuk subvarian ini.

Seperti halnya gejala virus lain, penderita subvarian ini akan mengalami gejala umum mulai dari batuk, pilek hingga demam. Beberapa kasus, mata penderita akan berwarna merah.

Ia mengingatkan agar masyarakat tak lengah hanyut merayakan Lebaran 2023 di tengah pandemi. Terutama bagi penderita gejala terpapar virus. “Saya ingatkan agar tetap menjaga prokes. Kita harus waspada terutama untuk lansia dan penderita komorbid,” katanya kepada Greeners, baru-baru ini.

Siti mengungkap saat Lebaran, semua umat Islam akan saling kontak fisik untuk memaafkan. Ia menyebut meski masyarakat Indonesia telah melakukan vaksin dan memiliki tingkat kekebalan tapi harus tetap mematuhi prokes.

Tetap perhatikan protokol kesehatan saat kumpul bersama keluarga tercinta. Foto: Freepik

Potensi Penularan Virus saat Mudik dan Lebaran

Hal senada Epidemiolog dari Universitas Griffith Australia, Dicky Budiman sampaikan. Menurutnya, mobilitas tinggi di mana sekitar 123,8 juta jiwa mudik Lebaran berpotensi besar terhadap penularan virus, termasuk Covid-19.

Dicky meminta pemerintah berbagai level memitigasinya, termasuk mengingatkan pemudik untuk melakukan vaksin penguat (booster).

“Sediakan fasilitas booster, gencarkan di posko-posko maupun tempat kerja sebelum mudik,” ucapnya.

Dicky menyebut, potensi subvarian Omicron XBB.1.16 memiliki risiko yang tak sebesar varian Delta karena kadar imunitas masyarakat sudah lebih baik. Namun, ia tetap menegaskan risiko terbesar pada ibu hamil, lansia, penderita komorbid dan anak di bawah lima tahun.

“Upaya mitigasi misalnya melalui prokes menjadi penting supaya tidak terjadi peningkatan infeksi pada kelompok itu. Mulai dari pemakaian masker itu kita wajibkan lagi tidak masalah,” katanya.

Ia menambahkan, masyarakat harus terus menerapkan perilaku hidup bersih dengan selalu mencuci tangan hingga menerapkan pembatasan kontak jika merasa demam.

Ia juga mengingatkan pada para pemudik dari luar kota jika merasa belum yakin dengan kesehatannya harus menghindari kontak erat seperti berpelukan.

Penulis : Ramadani Wahyu

Editor : Ari Rikin

Top