Kurangi Pencemaran Tanah dengan Insektisida Nabati dari Daun Sirih

Reading time: 2 menit
Insektisida sirih
Kurangi Pencemaran Tanah dengan Insektisida Nabati dari Daun Sirih

Insektisida nabati merupakan alternatif untuk penggunaan bahan kimia dalam sektor pertanian. Kali ini, Greeners mengutip artikel dari mahasiswa Surakarta yang meneliti sirih sebagai bahan penghalau serangga alami.

Pencemaran lingkungan dari sektor pertanian salah satunya dari bahan kimia melalui penggunaan insektisida. Meskipun penggunaan insektisida ini kurang baik, namun jamak petani yang belum beranjak dari bahan kimia. Insektisida kimia ini dapat mengakibatkan residu dan tidak baik untuk kesehatan.

Untuk mengatasi permasalahan ini, salah satu solusinya yakni menggunakan insektisida nabati. Insektisida nabati merupakan bahan aktif tunggal atau majemuk yang berasal dari tumbuhan yang bisa mengedalikan organisme pengganggu tumbuhan. Insektisida nabati ini mudah terurai dan tidak mencemari lingkungan dan relatif aman bagi manusia dan hewan ternak karena residu mudah hilang. Selain itu, insektisida nabati juga merupakan bahan pengawet alami. Sifatnya juga selektif mengendalikan organisme pengganggu tanaman pada tanaman pangan yang sudah kebal terhadap bahan kimia sintetis.

Dalam karya ilmiah Seminar Nasional Pendidikan Biologi dan Saintek II Universitas Muhammadiyah Surakarta menyebutkan bahwa Indonesia memiliki banyak jenis tumbuhan penghasil insektisida nabati. Bahan dasar insektisida alami ini ada di beberapa jenis tanaman, salah satunya daun sirih

“Dari sinilah kami memiliki tujuan untuk menciptakan sebuah inovasi pestisida organik yang terbuat dari daun sirih sebagai bahan utama,” ungkap Wulanda Setty Siamtuti dkk dalam karya ilmiah berjudul Potensi Daun Sirih (Piper betle, L) dalam Pembuatan Insektisida Nabati yang Ramah Lingkungan.

Baca juga: Mahasiswa Yogyakarta Ciptakan Eco Powerbank dari Puntung Rokok

Insektisida Nabati: Kandungan Minyak Asiri pada Sirih, Bantu Tangkal Serangga

Pada proses pembuatan insektisida, peneliti menggunakan bagian daunnya. Daun sirih mengandung minyak asiri, tanin, diastae, gula, dan pati. Kandungan minyak asiri ini memiliki daya membunuh kuman, fungi, dan jamur. Kandungan minyak asiri pada daun sirih juga efektif untuk mengatasi ‘meledaknya’ serangga pengganggu tanaman.

Antibakteri pada fenol daun sirih juga sangat efektif untuk mengurangi bahkan menekan pertumbuhan bakteri tanaman. Selain itu, kandungan fenol juga mampu menurunkan intensitas serangan penyakit sehingga mampu meningkatkan produksi panen pertanian.

Dalam pembuatan insektisida nabati ini, selain daun sirih hijau, bahan lainnya adalah gambir, kapur sirih, tembakau susur, tetes, dan air mineral. Menggunakan blender, para peneliti menghancurkan bahan-bahan ini. Setelah itu, peneliti menyaring ekstraksinya. Langkah selanjutnya, para peneliti melakukan fermentasi bahan selama empat belas hari.

Insektisida daun sirih juga mampu menghambat pertumbuhan larva serangga maupun serangga dewasa, menurunkan intensitas penyakit pertanian, pertumbuhan bakteri, serta sebagai biofungisida untuk menghambat pertumbuhan jamur pada tanaman.

“Setelah adanya pemaparan tentang kandungan daun sirih yang sangat berpotensi digunakan sebagai insektisida nabati, disarankan produk insekdubang yang sudah dibuat untuk ditindak lanjuti dengan uji laboratorium kandungan zat kimianya,” papar Wulanda dkk.

Penulis: Mega Anisa

Top