Limbah Pohon Kelapa Bisa Jadi Lampu Hias Secantik Ini

Reading time: 3 menit
limbah pohon kelapa
Kerajinan dari limbah mancung kelapa dan palem. Foto: greeners.co/Muhajir Arifin

Pasuruan (Greeners) – Nur Halim, pria asal Dusun Sudimoro, Desa Pucangsari, Kecamatan Purwodadi, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur berhasil memanfaatkan limbah kelapa dan palem menjadi aneka kerajinan cantik, seperti lampu hias, vas bunga hingga hiasan rumah. Hasil kerajinan dari limbah yang sebelumnya terbuang percuma itu bisa menjadi sumber penghasilan.

Halim yang sebelumnya bekerja sebagai karyawan di sebuah perusahaan ini mulai bergelut dengan kerajinan limbah pohon kelapa dan palem sejak dua tahun lalu. Ide tersebut muncul karena banyaknya limbah pohon kelapa dan palem di desanya. Saking banyaknya, setiap hari para pemilik pohon membakarnya sehingga menimbulkan asap yang mengganggu aktivitas warga.

“Di desa ini sangat banyak pohon kelapa dan palem, hampir di semua pekarangan warga. Limbahnya itu enggak dimanfaatkan. Kalau dulu dipakai sebagai kayu bakar, sekarang kan pakai elpiji semua. Warga membakaranya daripada mengotori pekarangan. Suatu ketika saya berpikir, kenapa enggak dimanfaatkan?” kata Halim di galeri yang ada di samping rumahnya, Minggu (14/10/2018).

Meski memiliki keinginan yang kuat, namun Halim mengaku tidak menguasai teknik kerajinan khususnya pemanfaatan limbah pohon kelapa. Namun ia tidak putus asa. Ia belajar dan memperbanyak informasi dari berbagai sumber berkaitan dengan ilmu kerajinan tangan, terutama dari internet.

“Saya enggak mengerti sama sekali mau diapakan. Saya cari info di internet, buka-buka youtube. Dari situ saya belajar. Saya coba dan mencoba terus sampai berhasil,” terang ayah satu anak ini.

limbah pohon kelapa

Nur Halim berhasil memanfaatkan limbah kelapa dan palem menjadi aneka kerajinan cantik, seperti lampu hias, vas bunga hingga hiasan rumah. Foto: greeners.co/Muhajir Arifin

Pada awalnya ia hanya membuat kerajinan untuk dipakai sendiri. Namun lambat laun, setelah yakin dengan karyanya, Halim membuat aneka kerajinan dalam jumlah banyak. Ia pun membuat bengkel kerja dan galeri kecil untuk memamerkan produknya.

“Saya bersyukur banyak yang minat untuk membeli, para tetangga dan teman-teman kerja memesan. Saya juga beberapa kali ikut di beberapa pameran. Hasilnya semakin banyak yang kenal dan tahu,” terangnya.

Seiring dengan pesanan yang meningkat, Halim menggandeng anak-anak muda yang tergabung dalam Organisasi Remaja Sudimoro Meling (ORSIM), di mana dia juga anggotanya. Bersama ORSIM, usahanya semakin berkembang.

“Saya ajari mereka membuat kerajinan dan sekaligus memasarkan lewat media sosial. Dari media sosial, banyak pesanan dari Pasuruan sendiri, Malang hingga Surabaya,” terang Halim.

Sayangnya, saat ini usaha kerajinan milik Halim hanya melayani pesanan. Kerajinan tersebut belum bisa diproduksi dalam jumlah besar karena kendala permodalan.

“Saya hanya bisa melayani pesanan, belum bisa menyetok. Kalau bahan baku melimpah. Kendalanya keterbatasan peralatan, saat ini masih manual. Makanya saya sedang ajukan kredit untuk modal membeli peralatan,” ungkap Halim.

limbah pohon kelapa

Halim memberdayakan remaja di dusunnya untuk membuat kerajinan dari limbah kelapa. Foto: greeners.co/Muhajir Arifin

Greeners.co beruntung mendapat kesempatan melihat proses pembuatan lampu hias. Limbah mancung kelapa yang sudah dikumpulkan kemudian dibersihkan dan dikeringkan dengan terik matahari. “Ini yang sudah kering,” ujar Halim.

Mancung-mancung kelapa yang sudah kering itu kemudian dibentuk sesuai kebutuhan. Setelah bentuk didapat, lalu dihaluskan dan setelah itu dicat berulang-ulang untuk menghasilkan warna yang mengilap.

Setelah itu, Halim merangkainya menjadi lampu hias. Tahap akhir, dipasang kabel dan lampu sesuai keinginan. Lalu dipercantik dengan beberapa aksesoris. Hasilnya, sebuah lampu hias yang unik dan cantik.

Bentuk alami mancung kelapa membuat karyanya sangat khas. Lapisan pernis dan cat yang halus serta sentuhan beberapa aksesoris dari bahan alami membuat lampu hias karya Halim semakin artistik dan tampak mewah.

“Proses pembuatan jenis kerajinan lainnya sepeti vas dan hiasan rumah kurang lebih sama,” pungkas Halim.

Penulis: MA/G12

Top