Dari Mayones Menjadi Energi

Reading time: 2 menit
mayones
Foto: Michigan State University via Treehugger.com

Universitas Michigan dihadapkan pada masalah pelik di akhir tahun 2016. Temperatur dingin merusak penyimpanan mayones di dapur universitas dan merusak isinya. Sekitar 500 botol berukuran 2,5 galon, tidak dapat dikonsumsi.

Lazimnya pihak universitas akan mendonasikan makanan yang kondisinya sudah tidak begitu segar pada bank makanan lokal. Namun karena kali itu kualitasnya sangat jelek dan dalam jumlah yang begitu banyak, mereka harus mencari solusi lain. Untuk dibuang saja pun jumlahnya sudah terlalu banyak.

Untungnya sekolah tersebut memiliki pegawai-pegawai yang bertugas di bidang keberlanjutan. Mereka mengutarakan ide brilian sehubungan dengan sampah tersebut. Universitas Michigan memiliki sebuah digester anaerob yang berfungsi memberikan energi untuk kebun mereka dan beberapa bangunan di selatan kampus. Kandungan gula dan lemak di dalam mayones tersebut merupakan bahan yang sempurna untuk digester yang memproses ribuan ton sampah makanan tiap tahunnya.

mayones

Foto: Michigan State University via Treehugger.com

Menurut pejabat Culinary Services Sustainability di Universitas Michingan, Cole Gude, keputusan untuk menggunakan mayones sebagai energi merupakan langkah relatif mudah. “Situasi yang sempurna yang bisa mengubah bencana menjadi sesuatu hal yang positif bagi kampus,” katanya.

Dalam satu hari, tim yang terdiri dari 12 orang menghabiskan waktu sebanyak 8 jam membuang isi botol ke dalam tempat pengumpulan sampah digester. Setelah menuangkan semua mayones tersebut, tim tersebut harus membawa kembali botolnya ke dalam sebuah dapur untuk membersihkan semua sisa mayones sehingga botol-botol plastik tersebut bisa diserahkan ke tempat daur ulang.

Carla Lansiti, pegawai Residential and Hospitality Service Sustainability, menuturkan, “mayones ada di mana-mana, di karpet dan di semua baju para pekerja. Hal tersebut adalah satu hal yang belum bisa kami antisipasi.”

Walaupun memakan banyak waktu dan tenaga, tim itu bernafas lega karena hasil kerja mereka telah memberikan sumbangsih yang positif bagi kampus. Untuk beberapa saat, kampus tersebut dijalankan dengan menggunakan energi dari mayones.

Penulis: NW/G15

Top