Media Tanam Jamur dari Limbah Serbuk Gergaji Kayu

Reading time: 2 menit
Media Tanam Jamur dari Limbah Serbuk Gergaji Kayu
Media Tanam Jamur dari Limbah Serbuk Gergaji Kayu. Foto: Shutterstock.

Bercocok tanam merupakan kegiatan sederhana yang memberikan dampak positif bagi lingkungan. Tidak sulit untuk memulai aktivitas ini. Cukup dengan memiliki lahan yang cukup (tidak harus besar). Selain itu, tentu perlu pengetahuan, niat, dan media untuk tanam. Media tanam yang banyak awam gunakan adalah pupuk, sabut kelapa, arang, dan sekam padi. Kali ini, Greeners mengutip mahasiswa Surakarta dengan ide inovasinya menyulap limbah serbuk gergaji kayu untuk media tanam jamur.

Tiga mahasiswi asal Universitas Sebelas Maret mengungkapkan pemanfaatan limbah gergaji kayu sebagai media tanam jamur yang bernama Fung-Cube. Fung – Cube adalah media tanam jamur yang ramah lingkungan. Ketiganya adalah Rika Astuti Kusuma Wardani, Jumiati, dan Dewi Puspita Sari.

Dalam artikel “Pemanfaatan Limbah Gergaji Kayu sebagai Media Tanam Jamur dan Kain Perca untuk Bahan Baku dalam Packaging Fung-Cube”, ketiganya menuliskan tentang  hasil penelitian mereka terhadap pemanfaatan limbah gergaji kayu di Boyolali, Jawa Tengah yang sebagian besar penduduknya berprofesi sebagai petani dan pengrajin kayu.

“Banyaknya lahan pertanian memungkinkan warga untuk menanam pohon-pohon berkayu. Seiring berkembangnya model furnitur, semakin banyak limbah gergaji kayu yang ditimbulkan dari industri mebel di desa Tegalsari,” tulis Rika Astuti, dkk.

Baca juga: Vending Machine Daur Ulang Botol Plastik sekaligus Pemberi Makan Hewan

Langkah Menyulap Serbuk Gergaji sebagai Media Tanam

Langkah pertama yang para peniliti lakukan untuk membuat fung cube adalah memilih serbuk gergaji. Serbuk gergaji yang mereka pilih adalah serbuk gergaji yang tidak mengandung kadar getah tinggi dan bukan jenis kayu keras. Menurut ketiganya, serbuk gergaji kayu yang optimal untuk eksperimen ini adalah dari kayu sengon dan albasia.

Dalam proses menyulap serbuk gergaji sebagai media tanam, kayu sebaiknya dalam keadaan sedikit lembab dengan kadar air 20% sampai dengan 40%. Selain itu, perlu bahan campuran lainnya, seperti dedak (sekam), kapur, dan air. Campur semua bahan menjadi satu. Kemudian tambahkan air sebelum mengayak campuran bahan. Lalu, biarkan campuran beristirahat selama 7 hingga 10 hari.

Selanjutnya, sterilkan campuran bahan dengan suhu 85 derajat celcius dengan tekanan 2–3 atmosfir. Cara mensterilkan media tanam ini adalah dengan mengukus baglog (media tanam jamur) dalam drum besar selama 48 jam. Kemudian, keluarkan media tanam jamur yang sudah steril. Tunggulah sampai suhu bahan mencapai suhu 40 derajat celcius.

Bila suhu telah tercapai,  memasukkan satu sendok atau sekitar 50 gram inokulan jamur tiram putih ke dalam setiap baglog. Amati baglog secara teratur agar tidak terkontaminasi oleh pertumbuhan mikroorganisme lain. Jamur tiram akan mulai tumbuh setelah usia 40 hari setelah proses inkubasi.

Tidak berhenti pada media tanam, riset pada 2016 lalu juga memanfaatkan limbah kain perca sebagai kemasan media tanamnya. Memanfaatkan anyaman besek polos yang terbuat dari bambu, kain perca digunakan sebagai penutup besek. Kain perca di desain terlebih dahulu dan ditambahkan manik-manik untuk mempercantik kemasan fung cube.

“Bahan ramah lingkungan yang digunakan untuk menghasilkan fung-cube diharapkan mampu menunjang keberlangsungan sustainable development melalui perubahan paradigma pemanfaatan limbah yang memperhatikan keseimbangan lingkungan,” tutup ketiganya.

Penulis: Krisda Tiofani

Editor: Ixora Devi

Top