Paviliun Interaktif Dari Material Bekas

Reading time: 2 menit
Foto: Asheville Design Center

Sepetak lahan penuh dengan barang-barang tak terpakai seketika berubah menjadi sebuah ruang belajar interaktif! Ruang belajar interaktif ini dibangun selama 10 minggu dalam kegiatan workshop desain bangunan pada musim panas tahun 2011 lalu di Asheville, Carolina Utara. Mahasiswa dari berbagai universitas di negara bagian Carolina Utara, negara bagian Appalachian dan Virginia Tech bekerja sama dengan Asheville Design Center membangun ruang belajar ini untuk Peace Gardens.

Ruang belajar ini menggunakan energi matahari untuk menghangatkan atau mendinginkan ruangan dan dilengkapi juga dengan sistem penangkap dan pengolah air hujan. Saat ini ruang belajar interaktif tersebut sudah digunakan oleh masyarakat sebagai pusat kegiatan edukasi dan pelatihan. Plang Texaco berukuran besar, papan setrika, jendela, layar dan barang-barang bekas lainnya menjadi dekorasi artistik sekaligus fungsional bagi ruang belajar ini.

Foto: Asheville Design Center

Peace Gardens berawal dari inisiatif sepasang warga lokal yang mulai membersihkan lahan tersebut dan menyediakan ruang bagi anak muda untuk belajar mengenai lingkungan dan keadilan sosial melalui pengalaman dan interaksi langsung.

Lahan tersebut sebelumnya memang sudah dipercantik dengan karya-karya seni yang terbuat dari barang-barang tak terpakai. Walaupun sudah terdapat beberapa bangunan disana, Asheville Design Center, yang telah membantu masyarakat dalam hal master planning, berpikir sebuah ruang belajar mungkin akan bermanfaat bagi masyarakat.

Beberapa kelompok tim desain didatangkan dari negara bagian Carolina Utara, negara bagian Appalachian, dan Virginia Tech dengan berbagai latar belakang keahlian, seperti arsitektur bangunan, arsitektur lanskap dan manajemen konstruksi untuk membantu mendesain dan membangun ruang belajar ini sepanjang musim panas sebagai bagian dari workshop desain bangunan.

Foto: Asheville Design Center

Ruang belajar ini menggunakan rangka yang sangat kuat dan kokoh yang sebelumnya telah dirancang dan dirangkai. Namun sisanya menggunakan material bekas. Keempat sisi dinding semuanya berbeda tergantung dari kondisi lokasi. Sisi utara dan barat didesain untuk ruang privat dan terbuat dari kayu, logam, jendela dan plang nama ukuran besar yang bisa digeser dan berfungsi sebagai pintu. Sedangkan sisi selatan dan timur dibangun dari jendela dan layar yang lebih terbuka dan memungkinkan cahaya untuk masuk dan seakan menyatu dengan taman.

Air hujan ditampung di bagian atap dan kemudian dialirkan dengan menggunakan pipa terbuka yang terbuat dari plang vynil tua. Air kemudian disimpan di tangki air dan digunakan untuk mengairi kebun sayur atau dibiarkan mengalir melalui seluncuran dari bekas taman bermain McDonald’s.

Di bagian dalam, meja-meja kerja dibuat dari papan setrika bekas dan papan penunjuk jalan. Pencahayaan bangunan ini sepenuhnya menggunakan pencahayaan alami, yang masuk dari jendela dan atap transparan. Ruang belajar interaktif yang diberi nama ‘Mystic Dreams’, berdasarkan salah satu papan nama yang ditemukan di lokasi, menghabiskan biaya 3.900 dollar untuk keseluruhan proses pembangunan.

(G33)

Sumber: inhabitat.com

Top