Selangkah ke Masa Depan, Peneliti Singapura Hasilkan Listrik dari Keringat

Reading time: 3 menit
listrik dari keringat
Peneliti Singapura Menghasilkan Listrik dari Keringat. Foto: National University of Singapore.

Bayangkan, Anda sendirian di tempat asing dengan ponsel yang mati. Mungkin ini adalah mimpi buruk di era informatika. Kemudian, bayangkan ponsel yang mati itu dapat Anda nyalakan ketika Anda selesai mengisi ulang baterai dengan keringat Anda setelah berolahraga. Teknologi ini sudah ada di depan kita.

Saat ini, keberlanjutan adalah salah satu tujuan umum bagi para inovator dalam membuat teknologi baru. Demi mencapai bumi yang lebih hijau dan lebih bersih, para peneliti fokus mencari ide untuk teknologi baru atau inovasi berkelanjutan yang ramah lingkungan.

Karenanya, sekarang telah tercipta mobil listrik, sel bahan bakar hidrogen, daur ulang plastik yang lebih efisien, dan bahan-bahan yang tidak merusak lingkungan. Semua invensi ini sangat positif dan visioner. Namun terkadang, Anda melihat suatu ciptaan yang sama sekali tidak terduga. Misalnya, mengubah keringat yang bau menjadi energi listrik yang berguna untuk kita.

Temuan Penghasil Listrik dari Keringat oleh Peneliti National University of Singapore

Para peneliti di National University of Singapore (NUS) baru-baru ini menemukan film baru yang dapat menyerap dan menyimpan kelembapan dari keringat jauh lebih efektif daripada bahan konvensional. Bahkan, film ini juga dapat membantu mengubah keringat menjadi sejumlah kecil energi listrik yang bisa Anda gunakan.

Mereka menggembar-gemborkan film tersebut sangat efektif dalam menguapkan keringat dari kulit kita dan kemudian menyerap kelembapan dari keringat. Selain itu, mereka memperkirakan bahwa bahan tersebut mampu menyerap kelembapan hingga 15 kali lebih banyak daripada higrokopis (kemampuan untuk menyerap kelembapan dari udara) biasanya; seperti bahan zeolit ​​dan gel silika dengan enam kali dari kecepatan biasa.

Karena sebagian besar film tersebut terdiri dari dua bahan kimia higroskopis; kobalt klorida dan etanolamin, film ini juga mampu melepaskan air dengan kecepatan tinggi saat terkena sinar matahari. Serta dapat ‘diregenerasi’ dan Anda gunakan kembali lebih dari 100 kali.

listrik dari keringat

Film yang para peneliti temukan efektif dalam menguapkan keringat dari kulit. Foto: National University of Singapore.

Potensial Menjadi Power Bank Masa Depan

Untuk menciptakan energi dari keringat, para peneliti juga merancang perangkat penghasil energi yang mengandung delapan sel elektrokimia (EC) yang menggunakan film sebagai elektrolit. Setiap EC mampu menghasilkan sekitar 0,57 volt listrik saat menyerap kelembapan. Menurut NUS, jumlah total energi yang dipanen oleh perangkat, cukup untuk menyalakan diode pemancar cahaya (LED).

Meskipun kedengarannya tidak terlalu banyak, konsepnya menjanjikan untuk masa depan. Bayangkan jika Anda dapat menyalakan gawai saat Anda berkeringat sepanjang hari, sehingga Anda tidak perlu merasakan kerumitan lagi dengan membawa power bank ke mana pun Anda pergi.

Jika teknologi mendapatkan daya tarik yang lebih besar, konsep penggunaan penyerapan kelembapan secara hipotetis dapat diterapkan pada lebih banyak situasi yang melibatkan kebutuhan listrik dalam jumlah kecil.

Cocok untuk Anda yang Tidak Suka Berkeringat

Menciptakan energi dari keringat itu memang keren. Tetapi ternyata ada manfaat yang lebih dekat dan lebih nyata dari film baru buatan universitas ini. Film ini menjaga orang-orang agar tetap kering dan segar dalam cuaca ekuator yang panas dan lembap.

Tim peneliti telah berhasil menampilkan film tersebut sebagai membran polytetrafluoroethylene (PTFE) dengan sirkulasi udara yang baik dan tahan air. Sehingga dapat masuk ke dalam pakaian sehari-hari. Contoh yang paling sederhana adalah sol dan pelapis pada sepatu serta bantalan keringat di ketiak pada kemeja.

“Keringat di ketiak itu memalukan dan membuat frustrasi. Kondisi ini berkontribusi pada pertumbuhan bakteri dan menyebabkan bau badan yang tidak sedap. Penumpukan keringat pada sepatu bisa menimbulkan masalah kesehatan seperti lecet, kapalan, dan infeksi jamur,” ujar Asisten Profesor Tan Swee Ching dari NUS.

“Dengan menggunakan bantalan ketiak, lapisan sepatu, dan bagian dalam sepatu yang tertanam dengan film penyerap kelembapan, kelembapan dari penguapan keringat dengan cepat masuk, mencegah penumpukan keringat dan memberikan kondisi yang kering dan sejuk untuk kenyamanan Anda.”

Semua manfaat film ini terdengar sangat berguna. Bahkan ada fitur yang mengubah film dari biru menjadi ungu untuk memberi tahu pemakainya, seberapa banyak keringat mereka yang telah terserap.

Baca juga: Mengubah Tenaga Angin Menjadi Energi Listrik

Jika Anda bertanya-tanya kapan Anda dapat benar-benar membeli dan menggunakan produk yang terbuat dari film-film ini, sebenarnya belum ada waktu yang jelas untuk merilisnya.

NUS saat ini masih berencana untuk memasukkan film terbaru mereka ke dalam produk konsumen. Mudah-mudahan kita bisa segera melihatnya di pasaran, ya.

Penulis: Agnes Marpaung

Sumber:

Mashable SEA

Top