Potensi Serbuk Kayu Merbau dan Matoa sebagai Bahan Baterai

Reading time: 2 menit
Serbuk Kayu
Serbuk Kayu. Foto: shutterstock

Umumnya baterai terbuat dari logam-logam yang tidak dapat diperbaharui dan belum terdegradasi dengan baik. Bahkan banyak di antaranya yang mengandung bahan-bahan berbahaya dan dapat merusak lingkungan jika dibuang sembarangan.

Di Laboratorium Teknologi Hasil Hutan Fakultas Kehutanan Universitas Papua, baterai yang tadinya mengandung bahan berbahaya diubah menjadi baterai ramah lingkungan. Sejumlah peneliti memanfaatkan serbuk kayu merbau dan tanaman matoa untuk membuat baterai.

Baca juga: Pupuk Cair Organik dari Limbah Tahu

Dalam jurnal ilmiah pada 2019 itu menyebutkan bahwa pohon merbau (Intsia bijuga) dan matoa (Pometia sp.) merupakan flora identitas Provinsi Papua dan Papua Barat. Keduanya merupakan kayu dengan pemakaian paling dominan di antara semua jenis yang terdapat di Pulau Papua. Masyarakat sering kali menggunakan kayu ini sebagai dasar tiang rumah, alat rumah tangga, dan bahan baku pembuatan kerajinan kayu dalam industri mebel.

Tingginya tingkat pemakaian kayu akhirnya menghasilkan banyak limbah serbuk. Jika dilihat dari potensinya, limbah kayu merbau dan matoa dapat diolah menjadi bahan pembuat baterai.

Baterai

Ilustrasi baterai ramah lingkungan. Foto: shutterstock

Baterai ramah lingkungan ini dibuat dengan cara menghaluskan serbuk gergaji kayu lalu mengayaknya dengan saringan berukuran 80 mesh. Berikutnya serbuk dikeringkan agar diketahui kadar air yang ada di dalamnya. Hasilnya kemudian dibuat menjadi pasta dengan campuran air dan tepung tapioka. Perbandingan bahan-bahan tersebut adalah 2:5:1 untuk serbuk kayu, air, dan tepung tapioka. Ketiga bahan lalu dicampur dan direbus ke dalam panci hingga mendidih lalu didinginkan.

Sebagai wadah, diperlukan baterai bekas yang sudah dibersihkan, tetapi tetap mempertahankan elemen baterai seperti karbon dan zinc. Baterai kosong ini kemudian diisi oleh pasta kayu yang sudah dingin sebanyakk 3,5 gram.

Baca juga: Water Filled Glass, Jendela yang Dapat Menghemat Energi

Untuk mengetahui kadar tegangan dari baterai dilakukan percobaan sebanyak lima kali. Dari hasil percobaan tersebut diketahui bahwa kadar air dan abu dari kayu matoa lebih besar dibandingkan kayu merbau. Hal tersebut berarti kayu matoa menghasilkan tegangan yang lebih tinggi dari kayu merbau.

Kadar air dan mineral menjadi salah satu faktor penting pada bagian ini. Semakin kecil kadar air, semakin baik. Sementara semakin besar kandungan mineral, maka besar pula daya yang diperoleh.

Serbuk kayu merbau maupun matoa sama-sama menghasilkan tegangan yang cukup baik sebagai bahan pembuat baterai. Namun, tingkat elektrolit yang masih rendah membuat keduanya masih perlu dikajia lebih lanjut.

Penulis: Krisda Tiofani

Top