Sampah Plastik dari Kanal Amsterdam Kini Berdaya Guna

Reading time: 2 menit
plastic whale
Anak-anak ikut memancing sampah di kanal kota Amsterdam. Mereka menggunakan perahu dari sampah plastik yang didaur ulang oleh Plastic Whale. Foto: plasticwhale.com

Solusi terbaik untuk mengurangi polusi plastik tentunya dengan dengan tidak menggunakan plastik itu sama sekali. Akan tetapi kebutuhan manusia akan plastik masih belum bisa dihindari sampai saat ini. Demi menjaga lingkungan yang bebas dari polusi plastik dibutuhkan setidaknya kesadaran untuk tidak membuang sampah plastik secara sembarangan dan yang terpenting bagaimana plastik itu dapat diolah secara berkelanjutan.

Di perairan Amsterdam, sampah plastik juga menjadi salah satu masalah utama pencemaran lingkungan. Keindahan kota ini mulai memudar ketika sampah plastik mulai mencemari kanal-kanal atau terusan yang ada di kota tersebut. Melihat kondisi tersebut, perusahaan bernama Plastic Whale tergerak untuk mengolah sampah plastik yang tersebar di kanal kota menjadi sesuatu yang berguna.

plastic whale

Foto: plasticwhale.com

Menurut situs resminya, Plastic Whale merupakan sebuah perusahaan pengolah sampah plastik profesional pertama di dunia. Perusahaan yang didirikan sejak 2011 ini memiliki cara yang unik dalam mengumpulkan sampah plastik yang tersebar di kanal kota. Dalam kegiatannya, Plastic Whale mengajak para pemancing dan memfasilitasinya dengan sebuah kapal yang terbuat dari sampah plastik.

“Misi kami adalah menciptakan nilai ekonomi dari limbah plastik, melibatkan sebanyak mungkin orang,” ujar Marius Smit, pendiri Plastic Whale.

plastic whale

Koleksi Plastic Whale Circular Furniture terdiri dari meja ruang rapat, kursi, lampu, dan panel dinding akustik. Foto: plasticwhale.com

Plastic Whale Circular Furniture merupakan koleksi baru furnitur kantor high-end yang dibuat dari limbah plastik dan baja. Atas dasar kesamaan visi dan misi dalam hal keberlanjutan, Plastic Whale tertarik untuk bekerja sama dengan perusahaan furnitur Vepa. Dilansir dari Tree Hugger, Janwillem de Kam, Direktur Pelaksana Vepa, menjelaskan:

“Kami dengan cepat menjadi pabrik bebas limbah dan bahkan memproses limbah orang lain dalam koleksi ini juga. Selain itu, dalam skema pengembalian yang disetorkan, kami akan memastikan bahwa tidak ada limbah baru yang dibuat. Pada akhir siklus hidup produk, kami akan mengambilnya dari konsumen, yang kemudian akan menerima pengembalian biaya tambahan produk. Kami kemudian akan membongkar furnitur sehingga bagian-bagian unitnya dapat digunakan kembali atau didaur ulang.”

Koleksi Plastic Whale Circular Furniture terdiri dari meja ruang rapat, kursi, lampu, dan panel dinding akustik – dengan komponen desain yang terinspirasi oleh bagian bentuk tubuh ikan paus yang menjadi asal koleksi ini. Selain itu, sebagian dari hasil penjualan furnitur akan diinvestasikan dalam inisiatif penanganan polusi plastik di seluruh dunia.

Sejauhi ini Plastic Whale telah memiliki 11 armada kapal plastik dengan lebih dari 20.000 pemancing yang membantu proses pengumpulan sampah plastik. Adapun sampah plastik yang berhasil dikumpulkan dari kanal kota Amsterdam sebanyak 38.000 kantong dan 202.000 botol plastik.

Penulis: DS/G43

Top