Sheedo Ciptakan Kertas Berbenih Tanaman

Reading time: 2 menit
Sheedo
Foto: sheedo.es

Kertas telah menjadi kebutuhan di kalangan masyarakat Indonesia. Daur ulang kertas untuk mengganti pohon sebagai bahan baku pembuatan kertas juga telah banyak digunakan. Namun, bagaimana jika produsen membuat kertas berbenih yang dapat tumbuh menjadi tanaman?

Salah satu perusahaan rintisan (start up) Sheedo, merupakan produsen sekaligus inovator yang telah mengembangkan produk kertas berbenih. Diprakarsai oleh tiga pengusaha muda, mereka ingin mewujudkan sebuah ide revolusi di bidang industri kertas. Sebab industri kertas dinilai sebagai salah satu penyebab laju deforestasi dan polusi dunia.

Produk kertas berbenih milik Sheedo ini, mengganti selulosa dengan kapas sisa dari industri tekstil, atau dari kelebihan produksi, maupun bahan yang tidak memenuhi standar pemrosesan. Produsen juga tidak perlu menebang pohon untuk membuat kertas benih atau menggunakan bahan kimia sebagai pemutih.

Baca juga: Wattsun, Energi Hijau untuk Festival Musik

Produsen berbasis di Spanyol ini menghasilkan sebuah kertas yang mudah terurai dan 100 persen berkelanjutan. Kandungan benih di dalam kertas Sheedo terdiri dari empat macam benih seperti tomat, chamomile, lavender, wortel, dan zinna. Namun, menurut pendiri Sheedo, Gloria Gubianas, semua benih tadi tidak berkecambah dengan baik sehingga harus terus diperhatikan.

Melansir situs Sheedo.es, produk berkelanjutan yang ditawarkan Sheedo di antaranya undangan pernikahan, label untuk merek yang berkelanjutan, kartu ulang tahun, kartu pos, tatakan gelas, kartu ucapan, maupun buku catatan.

Para inovatornya mengatakan, kertas benih ini dapat disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing klien. Dengan peran yang sederhana, perusahaan mampu mentransmisikan nilai-nilai berkelanjutan atau membuat konsep pesan bagi alam. Misalnya, untuk kampanye pemasaran yang ingin menyoroti nilai-nilai lingkungan.

Sheedo

Foto: sheedo.es

Selain dapat terurai secara hayati, kertas benih ciptaan Sheedo ini dapat digunakan untuk menulis atau mencetak. Keunggulan lainnya, setelah digunakan kertas benih tidak perlu didaur ulang. Pengguna cukup memotong dan menyebarnya ke dalam pot dengan sedikit tanah basah serta disiram setiap hari. Hasilnya, beberapa hari tanaman akan mulai tumbuh.

Saat ini perusahaan yang berdiri sejak tahun 2017 ini telah memiliki omset 200.000 euro per tahun. Sheedo juga menggandeng beberapa perusahaan besar seperti Coca-Cola, Danone, Telefónica, dan Oysho untuk menciptakan perusahaan yang berkelanjutan.

Baca juga: Sampo Kelereng Mengurangi Penggunaan Plastik Sekali Pakai

Tidak hanya berbisnis, perusahaan rintisan ini juga berkomitmen untuk melindungi perdagangan kertas dan berbagai praktik baik lain. Start up Sheedo mendukung perdagangan tradisional yang berkaitan erat dengan kegiatan ekonomi di wilayah mereka berproduksi, yakni di pabrik kertas La Farga.

Sheedo mulai memperkenalkan inovasi di bidan kertas ini terutama kepada kaum muda. Untuk melakukan ini, mereka mengatur kunjungan, loka karya, membuat kursus yang dirancang untuk semua tingkat pendidikan. Upaya ini sebagai bentuk promosi sekaligus mengembangkan kemampuan kreatif dengan berbagai tingkat kecerdasan.

“Kami ingin mentransmisikan penggunaan kertas yang merupakan bahan penting untuk transmisi pengetahuan, teknologi, dan kemanusiaan,” kata Gloria.

Penulis: Ridho Pambudi

Top