Tas Laptop Elegan dari Limbah Ban

Reading time: 2 menit
Tas Laptop
Tas laptop. Ilustrasi: shutterstock

Jumlah kendaraan di Indonesia terus bertambah setiap tahunnya. Peningkatan tersebut kemudian diikuti dengan sejumlah kebutuhan utama angkutan, salah satunya adalah ban dalam. Biasanya ban yang sudah rusak akan dibuang atau dibakar. Namun, pembakaran akan menimbulkan polusi udara yang tentu saja buruk bagi kesehatan manusia dan lingkungan.

Ahmad Yasin, seorang mahasiswa Program Studi Desain Produk, Fakultas Desain dan Seni Kreatif Universitas Mercu Buana Jakarta (2019), meneliti tentang pemanfaatan limbah ban dalam menjadi tas laptop. Dalam risetnya, ia bekerja sama dengan Sindu Prasetyo, salah seorang pendiri industri rumahan yang mengolah limbah padat seperti ban dalam truk. Sebagai produsen, Sindu bisa mendapatkan setidaknya sekitar 60 ban dalam bekas truk dan bus. Bahan baku tersebut diperoleh dari satu bengkel siba utama di Kota Salatiga.

Baca juga: Ladang Tenaga Surya yang Ramah Penyerbuk

Proses mengubah limbah menjadi tas laptop ini dimulai dari pelepasan ban dalam dari roda mobil, kemudian dipotong kurang lebih sebesar tiga meter untuk mendapatkan sisi terbaik dari limbah. Untuk membuang kotoran yang tersisa pada limbah ban dalam, diperlukan proses pembersihan menggunakan deterjen yang dilanjutkan dengan pengeringan. Ban dalam yang sudah kering diukur secara manual menggunakan karton dan pulpen. Selain itu, diperlukan getah pohon pinus untuk memastikan debu atau kotoran pada ban benar-benar hilang.

Selanjutnya, untuk mempermudah proses penjahitan, ban dalam yang sudah bersih direkatkan pada sisi-sisi tertentu. Hal terpenting, yaitu penjahitan memakai mesin jahit listrik sesuai garis pola yang sudah ditentukan. Terakhir, hasil rajutan dibersihkan dari sisa-sisa benang yang mengganggu dan dipoles menggunakan semir agar terlihat mengilap. Untuk menyempurnakan fungsi tas diperlukan alat tambahan seperti ritsleting, tali web, busa, kancing produk, dan lain sebagainya.

Ban Bekas

Ban bekas untuk bahan pembuatan tas laptop. Foto: shutterstock

Dalam pembuatan tas laptop ini juga dibutuhkan keahlian khusus dengan tingkat keterampilan yang tinggi. Kesulitan penggarapan disebabkan oleh tekstur elastis pada ban dalam mobil.

Bentuk tas laptop yang dirancang memiliki konsep penggabungan antara dua model, yaitu sleeves dan backpack sehingga membuat kesan kuat, kaku, tegas, dan maskulin. Untuk menambah kesan tersebut, tas laptop ramah lingkungan ini juga memiliki dua pilihan warna, yakni dari abu-abu gelap dan hijau army.

Tas ramah lingkungan ini cukup disimpan di tempat yang tidak lembap seperti lemari atau digantung. Supaya lebih optimal, tas perlu rutin dibersihkan agar tahan lama. Cara membersihkannya cukup mudah, pemilik tas hanya perlu menggunakan tisu basah untuk menghilangkan debu dan kotoran. Selain itu, bisa juga menggunakan semir ban atau minyak agar membuat tas terlihat baru dan berwarna lebih kuat.

Baca juga: Biopestisida dari Kulit Durian

Tas dari limbah ban dalam ini ditujukan bagi orang yang biasa menggunakan laptop sebagai alat penunjang pekerjaan atau pendidikan. Tas laptop ramah lingkungan ini juga diharapkan dapat dilirik sebagai oleh-oleh bagi wisatawan asing yang berkunjung ke kota-kota besar di Indonesia khususnya Salatiga.

Kelebihan dari produk tas ramah lingkungan ini adalah materialnya yang memanfaatkan bahan daur ulang. Tas ini juga tidak memiliki pori-pori sehingga bagus menjadi wadah elektronik, mudah dibersihkan, dan memiliki ketebalan sehingga tahan bentur.

Penulis: Krisda Tiofani

Top