Tanpa disadari alat tulis seperti pulpen dan pensil ternyata bisa menjadi benda penyumbang sampah plastik. Namun berbeda dengan Fabula Organic Pencil. Fabula merupakan pensil non plastik yang terbuat dari hasil daur ulang bahan-bahan organik.
Sekilas penampakan pensil ini seperti pensil kayu pada umumnya. Namun jika diselisik, pensil Fabula terbuat dari hasil daur ulang kopi, teh dan kelopak bunga. Komponen daur ulangnya diambil dari sisa ampas kopi dan teh yang banyak ditemukan di kedai atau kafe. Sedangkan untuk material kelopaknya diambil dari sampah kelopak bunga yang ada di toko-toko bunga.
Tidak hanya digunakan untuk kebutuhan pribadi, Fabula juga cocok menjadi hadiah atau kenang-kenangan dalam kegiatan seminar, bisnis, konfrensi dan pertemuan. Dalam situs resminya, fabulaorganicpencil.com mengklaim bahwa pensil ini tahan lama, memiliki grafit yang berkualitas dan nyaman dipakai.
Seperti dilansir dalam situs total-croatia-news.com, Fabula dibuat oleh seorang pebisnis berkebangsaan Croatia bernama Mateja Kuhar. Sejak kecil Mateja gemar menulis. Seiring bertambahnya usia, obsesi Mateja terhadap alat tulis semakin membesar. Kecintaan Mateja terhadap alat tulis ia wariskan dari sang kakek yang juga menggemari alat tulis dan perlengkapan kantor.
Inspirasi Mateja untuk membuat pensil ini muncul ketika salah seorang teman Mateja menggambarkan sebuah sketsa menggunakan pensil kayu berukuran besar. Saat itulah ia mulai berpikir untuk menciptakan pensil yang unik dan dapat dipakai secara berkelanjutan.
Pensil ini memiliki panjang 16 cm dengan diameter 1 cm. Selain itu, ampas rautan pensil ini dapat dimanfaatkan sebagai pupuk untuk menyuburkan tanaman.
Uniknya, pada ujung atas pensil terdapat bibit yang bisa ditanam. Cara menanam pensil Fabula pun gampang. Pensil yang berukuran pendek direndam ke dalam air hangat yang sudah diukur sesuai dengan batas garis hijau pada pensil. Diamkan pensil tersebut hingga melunak. Jika sudah melunak, air rendamannya akan terlihat berwarna cokelat seperti air teh. Setelah itu, siram atau semprotkan air rendaman tersebut secara merata ke media tanah yang telah disediakan. Tunas tanaman baru akan muncul sekitar 10-14 hari.
Meskipun produk ini terlihat sederhana, namun butuh waktu 2 tahun untuk mengembangkan pensil ini menjadi produk yang dapat dijual di pasaran Eropa. Mulai dari membuat rancangan awal, mengembangkan manufaktur dan menyiapkan hak paten secara internasional.
Menciptkan suatu inovasi diperlukan kesabaran, pengorbanan dan kerja keras yang nantinya akan berbuah manis. Fabula telah mendapatkan berbagai penghargaan sebagai produk inovasi ramah lingkungan, seperti di Red Dot Award pada tahun 2016 dan A’Design Award.
Penulis: Sarah R. Megumi