1,5 Juta Botol Plastik Membentuk Bangunan Tahan Gempa Ini

Reading time: 2 menit
botol plastik
Foto: Forgemind via flickr.com/photos/eager

Arsitektur dari botol plastik bekas adalah sebuah solusi tepat untuk mengubah permasalahan lingkungan menjadi sebuah kesempatan. Contohnya adalah bangunan EcoARK di Taipei, Taiwan.

Bangunan ini dibuat dari 1,5 juta botol plastik bekas. Hebatnya paviliun yang besar ini cukup kuat untuk menghadapi bencana alam, termasuk di antaranya kebakaran dan gempa bumi. Dirancang oleh arsitek Arthur Huang, bangunan 9 lantai bernilai 3 juta dolar ini menggunakan tenaga matahari sebagai sumber energinya dan memaksimalkan mantra 3R: Reduce, Reuse, Recycle.

Bangunan yang digunakan sebagai ruang pameran dalam Pameran Internasional Tumbuhan Taipei ini menyampaikan pesan untuk keberlanjutan sampai saat ini. Walaupun Taiwan adalah salah satu tempat di dunia dengan program daur ulang yang sangat baik, namun negara ini juga masih mengkonsumsi 4,5 juta botol plastik tiap tahunnya. Untuk membangun kesadaran tentang limbah plastik tersebut, Far Eastern Group, salah satu produsen botol plastik terbesar di dunia, menugaskan arsitek Arthur Huang untuk merancang bangunan yang ramah lingkungan ini.

botol plastik

Foto: Forgemind via flickr.com/photos/eager

Pada saat pembangunannya, bangunan ini merupakan satu-satunya di dunia. Kunci dari rancangannya adalah bata-kosong yang dibuat dari botol plastik PET bekas. Bata plastik ini dibuat dari jutaan botol plastik bekas yang dihancurkan dan kemudian dicetak lagi dalam bentuk botol yang baru. Bata plastik ini dibuat saling mengunci dan bila sudah disambungkan akan terkunci rapat seperti Lego dengan hanya sedikit tambahan bahan penyegel.

Saat bata-bata plastik tersebut terangkai menjadi panel berbentuk kotak, mereka terlapisi lapisan plastik yang tahan api dan air. Fasad bangunan yang terbuat dari modul-modul panel ini kemudian ditempelkan pada struktur rangka baja dan membentuk fasad melengkung yang transparan. Hasilnya, walau bangunan ini beratnya hanya setengah dari berat bangunan biasa, namun ternyata tahan terhadap gempa bumi dan badai, dengan ketahanan terhadap angin sampai 130 kilometer per jam.

botol plastik

Foto: Nick Richards via flickr.com/photos/nedrichards

Penggunaan botol plastik bekas bukanlah satu-satunya ciri ramah lingkungan di bangunan ini. Paviliun ini dibuat dengan teknik karbon-rendah untuk meminimalisir jejak karbon selama penggunaannya. Bangunan ini memiliki ventilasi alami sehingga tidak menggunakan AC. Udara di dalam bata plastik juga memberikan insulasi terhadap panas, selain itu air hujan dikumpulkan dan digunakan kembali untuk mendinginkan bangunan.

Bata plastik yang transparan memungkinkan cahaya alami masuk ke dalam interior bangunan sepanjang hari. Sistem pembangkit energi dari matahari dan angin digunakan untuk memberikan energi listrik untuk 40.000 buah lampu LED yang menerangi bangunan di malam hari.

Penulis: NW/G15

Top