ZoicBars, Makanan Tinggi Protein Terbuat dari Serangga

Reading time: 2 menit
ZoicBars. Sumber: Zoicbars/inhabitat.com

Populasi di dunia saat ini mencapai angka 7 milyar. Memenuhi kebutuhan pangan penduduk menjadi pekerjaan rumah untuk pemerintah dan tantangan bagi kalangan ilmuwan. Di tahun 2050, diperkirakan populasi manusia di dunia adalah sebanyak 9 miliar orang. Untuk menyediakan makanan bagi penduduk bumi sebanyak itu, kita memerlukan sumber makanan alternatif. Salah satu solusi pangan yang paling menjanjikan adalah serangga.

Serangga termasuk jenis hewan yang paling banyak jumlahnya di muka bumi. Di banyak negara, serangga merupakan hama. Berbagai macam cara dilakukan untuk mengusir hama serangga, namun ternyata cara yang paling ampuh adalah dengan mengonsumsinya. Lagipula, dengan kebutuhan lahan yang jauh lebih sedikit dibanding ternak biasa, serangga hampir tidak memerlukan air dan peternakannya tidak menghasilkan gas rumah kaca. Sangat efisien, bukan?

Zoicbars terbuat dari tepung serangga, kurma, kacang dan coklat. Foto: Zoicbars/Inhabitat.com

Zoicbars terbuat dari tepung serangga, kurma, kacang dan coklat. Foto: Zoicbars/Inhabitat.com

Fakta menarik lainnya adalah serangga termasuk binatang yang memproduksi protein jauh lebih tinggi. Seperti dilansir dalam situs Inhabitat.com, mengonsumsi serangga bukan hanya tentang keberlanjutan saja. Hewan ini mengandung nutrisi yang baik untuk tubuh manusia. Dari serangga, kita dapat memeroleh protein berkualitas tinggi, lemak yang sehat, serat dan mineral.

Meski demikian, mengonsumsi serangga bukanlah perkara yang umum. Serangga dianggap kotor dan menjijikan. Belum lagi anggapan bahwa hewan ini mengandung banyak penyakit. Untuk membantu kita dalam masa transisi menuju makanan berbahan dasar serangga, ZoicBars membuat makanan tinggi protein yang menggunakan tepung serangga, kurma, kacang dan coklat. Selain enak, mengongumsi Zoicbars dapat dikategorikan sebagai cara yang ramah lingkungan.

ZoicBars hanya satu dari beberapa produk baru yang mengandung unsur serangga di dalamnya. Penduduk masa depan setidaknya dapat menyiapkan diri dari sekarang untuk mengonsumsi serangga.

Penulis: NW/G15

Top