Kusen, Berkarya Untuk Berbagi

Reading time: 2 menit

Bandung (Greeners) – Kreatifitas anak muda Bandung memang tak pernah ada hentinya, maka tidak heran jika Bandung mendapat julukan sebagai kota kreatif. Kreatifitas muda-mudi Bandung tak semata untuk kesenangan atau industri saja, karena banyak pula dari antara mereka yang berkreasi untuk berbagi.

Kusen salah satunya. Komunitas seni yang berdiri pada pertengahan tahun 2013 ini konsisten melakukan pertunjukan seni sebagai jalan untuk melakukan aksi sosial.

“Komunitas ini dibentuk dengan tujuan sosial, namun memiliki jalan yang berbeda, yakni melalui karya seni,” ungkap Regiansyah, Ketua Kusen.

Awalnya, Kusen dibentuk oleh tiga orang pemuda dan satu orang pemudi. Saat ini, komunitas Kusen memiliki 20 orang anggota. Mereka merupakan mahasiswa dan pelajar di kota Bandung.

“Nama Kusen diambil karena filosofinya. Kusen memiliki fungsi sebagai penyangga, maka kami terbentuk ingin menjadi penyangga bagi kelompok yang membutuhkan,” kata Regiansyah tentang makna nama Kusen.

Pertunjukan musik perkusi menjadi ciri khas dari penampilan komunitas ini. Setiap kali mengadakan pertunjukan, mereka selalu membawa berbagai barang-barang bekas. Bagi anggota Kusen, barang-barang yang sudah menjadi limbah itu merupakan alat untuk menghadirkan harmonisasi nada yang rampak.

“Karena kita mengusung kepedulian, salah satunya kepada lingkungan, maka kita menggunakan barang-barang bekas sebagai sarana bermain perkusi,” ujar Regiansyah.

kusen2_community_greeners

Komunitas ini kerap bermain di panggung-panggung acara kampus di Bandung. Pertunjukan tersebut merupakan cara komunitas ini untuk mencari dana. Sesuai tujuan mereka, setiap honor dan dana yang didapat, digunakan untuk melakukan aksi sosial, seperti mengunjungi panti asuhan.

Sarah, salah seorang anggota Kusen, mengaku gembira bergabung dengan komunitas ini. Aktif dalam melakukan aksi sosial menjadi alasan utama Sarah untuk bergabung.

“Suka dan duka ada, tapi lebih banyak sukanya gabung di sini, soalnya banyak orang-orang hebat yang bisa memberi pelajaran baru buat aku,” ucap Sarah dengan nada gembira.

Komunitas ini berselancar di media Twitter dengan akun @kusen_ID.

(Rifki A. Fahmi)

Top