Walking Tour, Wisata yang Menyehatkan dan Ramah Lingkungan

Reading time: 3 menit
Walking Tour Greeners.
Tim Greeners tengah melakukan walking tour di Bandung. Foto: Stanly Pondaag

Tren wisata ramah lingkungan dengan konsep berjalan kaki (walking tour) kini semakin marak terjadi di kota-kota besar. Ada banyak manfaat dari konsep wisata jalan kaki ini. Wisatawan dapat berwisata dengan lebih sehat, rendah emisi, dan terhubung dekat bersama masyarakat lokal.

Sobat Greeners, siapa sih yang tidak suka berwisata? Tentu saja, sebagian besar dari kalian pasti senang berpergian wisata ke suatu tempat. Namun, kamu perlu coba wisata walking tour, ya. Konsep wisata ini tidak hanya sehat, melainkan juga bebas emisi. Dengan cara ini, kamu bisa menjaga lingkungan bebas dari polusi.

Pemandu Wisata Bandung Good Guide, Rifqi mengungkapkan konsep walking tour merupakan wisata ramah lingkungan dan berkelanjutan. Sebab, dalam wisata ini pihak penyelenggara menerapkan konsep jalan kaki selama kegiatan wisata berlangsung.

Mereka juga mengajak peserta untuk membawa tumbler air minum dan merekomendasikan menggunakan transportasi umum untuk sampai ke titik pertemuan wisata walking tour.

Misalnya, ajak teman-teman membawa tumbler di undangan kita. Kemudian, kita ajak untuk pakai transportasi umum dan kita juga kerja sama bareng komunitas yang bergiat dalam lingkungan,” kata Rifqi kepada Greeners saat walking tour di Kota Bandung baru-baru ini. 

BACA JUGA: Lebih Sehat dengan Berjalan Kaki di Pagi Hari

Selain ramah lingkungan, jalan kaki juga mendekatkan pengunjung dengan lingkungan. Mereka pun memiliki kesempatan untuk mengenal masyarakat lokal secara langsung. 

Melansir bandungwalkingtour.id, dengan mengikuti walking tour, peserta dapat merasakan kehidupan sehari-hari penduduk lokal, mengeksplorasi sudut-sudut tersembunyi dari destinasi wisata, dan mendapatkan wawasan yang lebih mendalam tentang budaya setempat.

Tim Greeners berkunjung ke Pabrik Tahu Talaga.

Tim Greeners berkunjung ke Pabrik Tahu Talaga. Foto: Stanly Pondaag

Sejak masa pandemi, wisata walking tour telah menjadi tren yang berkembang bagi wisatawan domestik maupun macanegara. Berdasarkan pengamatan salah satu operator wisata jalan kaki di Indonesia, Bandung Good Guide menyimpulkan, wisatawan kini menginginkan pengalaman yang lebih mendalam, menjauh dari tempat-tempat wisata konvensional, dan mencoba sesuatu yang lebih otentik.

Wisata Menyehatkan

Tidak sekadar ramah lingkungan, wisata berjalan kaki atau walking tour ini juga menyehatkan. Oleh karena itu, sangat cocok bagi Sobat Greeners yang ingin berolahraga sambil berwisata.

Wisata jalan kaki adalah cara yang bagus untuk menjaga kebugaran tubuh. Kegiatan tersebut seperti berolahraga yang sekaligus menyajikan pemandangan menarik dan menambah wawasan pada saat yang bersamaan.

Manfaat jalan kaki juga dapat meningkatkan kesehatan jantung, menurunkan risiko penyakit kronis, meningkatkan kesehatan mental, meningkatkan kekuatan otot dan keseimbangan, dan meningkatkan kebugaran umum.

Saat mengikuti tur jalan kaki, wisatawan dapat menggabungkan manfaat kesehatan fisik dan mental dari jalan kaki dengan pengalaman perjalanan yang mendalam.

Mereka dapat menikmati keindahan ruang terbuka kota, merasakan kenyamanan perjalanan yang lambat, serta merasakan keunikan budaya dan fakta-fakta menarik di sekitar mereka.

Walking Tour di Kota Bandung

Dalam agenda Greeners.Co Editorial Trip, Greeners.Co berkeliling Kota Bandung dengan mengunjungi beberapa spot pilihan bersama Bandung Good guide. Selain itu, kota ini juga terkenal akan surga kuliner yang banyak diincar oleh para wisatawan.

Tim Greeners.Co pun ikut kegiatan walking tour untuk mengenal berbagai kuliner legendaris di Kota Bandung. Koffie Fabriek Aroma atau Kopi Aroma menjadi tempat pertama yang Greeners.Co kunjungi.

Berdiri pada tahun 1930, kedai kopi ini berada di Jalan Banceuy No.51, Kota Bandung. Kedai kopi yang didirikan oleh Tan Houw Sian hanya menjual kopi dalam bentuk biji dan bubuk kopi.

BACA JUGA: GeoAdvenTour, Wisata Menjaga Taman Bumi dengan Ilmu Kebumian

Greeners.Co kemudian mengunjungi Tahu Yun Sen atau dikenal juga dengan Tahu Talaga. Pabrik sekaligus toko tahu ini berdiri sejak tahun 1923. Uniknya, ampas atau sisa dari proses pembuatan tahu telah dikelola secara bertanggung jawab agar tidak berujung merusak lingkungan.

“Limbah atau ampas tahu ini sudah ada pengepulnya di kami. Kemudian, biasanya dibuat menjadi pupuk atau pakan ternak,” kata pemilik Tahu Talaga, Hendra Gunawan kepada Greeners.co baru-baru ini.

Saat menuju ke lokasi selanjutnya, pemandu wisata menyuguhkan banyak cerita sejarah kepada tim Greeners.Co selama walking tour. Kegiatan ini telah menjadi ajang jalan-jalan yang menarik untuk menambah wawasan sejarah dan melihat Kota Bandung lebih dekat.

Penulis: Dini Jembar Wardani

Editor: Indiana Malia

Top