Jakarta (Greeners) – Mangrove di kawasan pesisir memiliki peran yang sangat penting dalam memerangi perubahan iklim. Bertepatan dengan Hari Mangrove Sedunia 2023, Archipelagic and Island State (AIS) Forum merangkul generasi muda menanam mangrove di Taman Wisata Alam (TWA) Angke Kapuk.
Berdasarkan Peta Mangrove Nasional yang Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) rilis tahun 2021, total luas mangrove Indonesia yakni 3.364.076 hektare. Oleh karenanya perlu ada komitmen bersama melestarikan mangrove di Indonesia.
Penanaman mangrove merupakan salah satu upaya yang dapat memberi banyak manfaat. Seperti ratusan peserta yang terlibat dalam kegiatan penanaman mangrove AIS Forum. Hampir 60 persennya anak muda. Mereka menanam 200 tumbuhan Rhizophora di kawasan TWA Angke Kapuk.
Melalui kegiatan ini, para peserta telah mendedikasikan dirinya untuk melestarikan mangrove. Berdasarkan pantauan Greeners, hampir separuh tubuh mereka terendam air payau saat menanam.
Buka Jendela Pengetahuan Tentang Mangrove
Usai penanaman mangrove, peserta berkeliling kawasan TWA Angke Kapuk untuk mengenal berbagai flora dan fauna di kawasan itu. Perpaduan aksi dan edukasi ini telah membuka jendela pengetahuan baru bagi peserta yang baru mengenal mangrove.
Tim Komunikasi AIS Forum, Dafa Komarudin mengatakan, kegiatan penanaman ini tujuan besarnya adalah membangun kesadaran publik khususnya generasi muda akan pentingnya menjaga dan melestarikan mangrove.
“Acaranya lebih ingin memperkenalkan kepada publik tentang apa itu mangrove, terus membangun kesadaran buat teman-teman tentang pentingnya mangrove bagi ekosistem kita,” kata Dafa kepada Greeners saat Mangrove Planting AIS Forum, Rabu (26/7).
Ajak Peserta Kurangi Plastik
Selain mewujudkan misi menyelamatkan lingkungan dengan menanam mangrove, AIS Forum juga mengajak peserta mengurangi plastik sekali pakai dengan mewajibkan peserta membawa tumbler air minum masing-masing.
Mendukung kewajiban tersebut, AIS Forum menyediakan air minum isi ulang bagi peserta. Langkah ini juga sejalan dalam mendukung SDGs atau Tujuan Pembangunan Berkelanjutan nomor 14, yaitu menjaga ekosistem laut dengan mengurangi laju plastik pada bagian hulu.
“Dalam meminimalisir penggunaan plastik, saat makan tadi tidak ada plastik sekali pakai. Kemudian untuk semua partisipan bawa tumbler dan minum sendiri. Hal itu merupakan dukungan juga pada SDGs dan saat ini fokus mengurangi plastik agar tidak menganggu ekosistem laut,” ungkap Dafa.
Kegiatan yang menuai banyak respon positif ini bukanlah pertama kalinya. Beberapa waktu lalu, AIS Forum juga kerap mengadakan kerja sama penanaman pohon mangrove dengan pihak swasta dan kampus-kampus di Indonesia.
Pada momen yang sama, AIS Forum sebagai wadah kerja sama antara 51 negara pulau dan kepulauan ini juga mengadakan kegiatan di Dominika, sebuah negara di Kepulauan Karibia.
Di sini, AIS Forum melakukan hal yang sama dalam merayakan Hari Mangrove Sedunia dengan mengadakan sesi pengenalan serta perawatan mangrove dan dilanjutkan membersihkan lalu merawat area mangrove bersama-sama.
Penulis : Dini Jembar Wardani
Editor : Ari Rikin