Bali Pulih, Perempuan Pesepeda Promosikan Pulau Dewata

Reading time: 3 menit
Bali Pulih, Perempuan Pesepeda Promosikan Pulau Dewata
Women’s Cycling Community (WCC) Nusantara menggelar kegiatan Perempuan Bersepeda Jarak Jauh 1.000 KM bertema Bali Pulih. Penyelenggara bertujuan menarik masyarakat kembali berwisata ke Pulau Dewata. Foto: Istimewa.

Jakarta (Greeners) – Sepanjang tahun 2020, warga dunia berada dalam belenggu pandemi Covid-19. Tidak terkecuali warga Indonesia. Berbagai sektor Tanah Air pun terpukul, termasuk sektor pariwisata. Provinsi Bali sebagai salah satu pilihan destinasi wisata turis lokal maupun mancanegara menjadi salah satu provinsi paling terdampak. Pasalnya, hampir 90 persen pemasukan warga Bali berasal dari sektor wisata.Prihatin akan kondisi ini, Women’s Cycling Community (WCC) Nusantara menggelar kegiatan Perempuan Bersepeda Jarak Jauh 1.000 KM bertema Bali Pulih.

Penyelenggara bertujuan menarik masyarakat luar Bali untuk kembali berwisata ke Pulau Dewata. Enam perempuan dari WCC regional Bali menempuh Bali melalui rute Pantai Utara (Pantura). Kegiatan ini akan dilaksanakan pada 1 November sampai 15 November 2020. Ketua Admin WCC Bali, Lara Prasetya menekankan kegiatan tersebut tidak hanya mengusung misi promosi pariwisata semata. Selain itu, acara yang sama juga menggaungkan pentingnya disiplin protokol kesehatan. Menurutnya, peningkatan kedisiplinan secara tidak langsung membantu pemulihan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Pemulihan UMKM juga merupakan misi dari kegiatan Bali Pulih.

“Kami ingin banget bersuara. Bali membutuhkan bantuan kawan-kawan lain untuk mempromosikan pariwisata yang sedang kolaps untuk tidak takut datang dan tetap disiplin protokol kesehatan,” ujar Lara, ketika dihubungi Greeners.co, Kamis (29/10/2010).

Baca juga: Warung Energi Tawarkan Energi Baru Bagi Warga di Penjuru

Bali Pulih: Hobi Bersepeda Wadahi Perempuan Berdaya 

Lara menjelaskan kegiatan WCC Nusantara merupakan kegiatan pemberdayaan perempuan dengan media bersepeda. WCC Nusantara, lanjut dia, tersebar di 20 regional dari Sabang sampai Merauke. Organisasi ini merupakan ruang bagi perempuan untuk menyuarakan permasalahan di masing-masing wilayah. Selain itu, lanjut Lara, kegiatan ini juga berupaya mendorong pemerintah untuk membuka lebih banyak jalur publik yang aman untuk bersepeda, berjalan, dan berlari.

“Visi WCC Nusantara itu kita pemberdayaan perempuan. Dalam arti perempuan mampu membawa misi apapun yang dibutuhkan ketika kita memang dikondisikan untuk menjadi bagian dari elemen masyarakat,” jelasnya.

Lara menambahkan kegiatan Bersepeda 1.000 Km Bali Pulih ini merupakan proyek pilot dengan misi memulihkan pariwisata Bali. Pada 2021, penyelenggara berencana melakukan kegiatan yang sama di setiap regional WCC. Tema yang diusung, lanjut Lara, akan berbeda-beda sesuai dengan kondisi di regional. Untuk kegiatan Bali Pulih, Lara meneruskan, akan ada semacam pertemuan dengan WCC regional lain sebagai bagian untuk bertukar informasi sesuai dengan tema yang diusung yaitu pariwisata.

Dia mengaku, kampanye Bali Pulih mendapat sokongan penuh, mulai dari pihak pemerintah hingga sektor swasta. Lara pun mengajak kalangan yang belum berpartisipasi, terutama sektor swasta untuk mendukung kegiatan sosial seperti ini. Setelah kegiatan 1.000 Km Bali Pulih selesai, lanjutnya, WCC akan terus menggaungkan sektor pariwisata Bali. Menurut pantauannya, Bali sangat siap menyambut para wisatawan dengan tatanan kebiasaan baru dan penerapan disiplin protokol kesehatan.

“Setelah seribu kilometer kami akan lanjutkan di dalam Bali. Masyarakat Bali sangat patuh terhadap protokol kesehatan. Di sana ada kesepakatan bersama bahwa semakin kita mematuhi protokol kesehatan (aktivitas) akan semakin cepat pulih,” ucap Lara.

Tumbuhkan Kebiasaan Bersepeda Guna Memangkas Polusi

Dihubungi terpisah, Ketua Bike to Work Indonesia, Poetoet Soedarjanto menyebut maraknya aktivitas bersepeda pada masa pandemi Covid-19 sebagai kabar yang menggembirakan. Termasuk kegiatan sosial yang menggunakan aktivitas bersepeda sebagai sarana menyampaikan pesan.

Poetoet pun menyatakan dukungannya kepada kegiatan Bersepeda 1.000 Km Bali Pulih. Selain menjadikan sepeda sebagai upaya kampanye kegiatan sosial di masa pandemi, Poetoet mengingatkan untuk terus menjaga aktivitas bersepeda dalam kegiatan sehari-hari.

“Kegiatan sosial tidak masalah yang penting kita harus menumbuhkan kegiatan bersepeda baik non formal maupun formal. Tidak jadi seremonial saja, tapi jadi kebiasaan dan kegiatan sehari-hari,” katanya.

Lebih jauh, Poetoet berharap semua pihak terus mendorong kegiatan pengutamaan sepeda. Menurutnya, pemerintah harus berkomitmen menerapkan Undang-undang nomor 22 tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (LLAJ). Di sisi lain, masyarakat juga harus memiliki kesadaran menggunakan sepeda mengingat kondisi jalanan sudah mengkhawatirkan dengan banyaknya kemacetan serta tingginya angka kecelakaan dan polusi udara.

“Kita harap sepeda bisa jadi sarana utama transportasi. Jadi perlu dorongan semua untuk mengampanyekan kegiatan bersepeda,” pungkasnya.

Penulis: Muhammad Ma’rup

Editor: Ixora Devi

Top