Coca-Cola Gunakan Teknologi ASSP untuk Kurangi Penggunaan Plastik

Reading time: 2 menit
teknologi assp
(Kiri ke kanan) Triyono Prijosoesilo, Public Affairs & Communications Director Coca-Cola Indonesia; Grant McClean, Technical Manager Supply Chain Coca-Cola Amatil Indonesia; Stewart Edmed, Technical Director Coca-Cola Indonesia; dan Dr. Ir. Gabriel Soedarmini Boedi Andari, M.Eng dari Fakultas Teknik Universitas Indonesia dalam acara Media Briefing Coca-Cola Memperkenalkan Teknologi Ramah Lingkungan ASSP, Jakarta, Selasa (13/06). Foto: dok. Coca-Cola

Jakarta (Greeners) – Raksasa produsen minuman berkarbonasi internasional, Coca-Cola, baru-baru ini memperkenalkan teknologi terbaru mereka yang bernama Affordable Small Sparkling Package (ASSP) di Indonesia. ASSP merupakan suatu teknologi dalam pengemasan produk yang memungkinkan Coca-Cola untuk memproduksi botol plastik berkualitas tinggi dan lebih ringan. Dengan adanya teknologi ini, Coca-Cola mampu mengurangi penggunaan plastik hingga lebih dari 40 persen per tahun di Indonesia.

“Kami secara aktif bekerja di seluruh bagian sistem Coca-Cola untuk menciptakan solusi yang bertujuan untuk mencegah pembuatan limbah yang berlebih, yang disebabkan oleh kemasan produk kami,” ujar Triyono Prijosoesilo, Public Affairs & Communication Director dari Coca-Cola Indonesia, di Jakarta, Selasa (13/06).

“Bagi kami, pencegahan limbah bukan sekadar mengurangi bahan-bahan kemasan. Kami juga ingin fokus bagaimana mengoptimalkan efisiensi kemasan, meningkatkan penggunaan bahan-bahan terkini, mengumpulkan kembali kemasan untuk digunakan kembali, dan meningkatkan penggunaan bahan daur ulang,” Triyono menambahkan.

teknologi assp

Foto: dok. Coca-Cola

Coca-Cola merupakan perusahaan pertama yang menerapkan teknologi ASSP dalam pembuatan botol plastik, dan Indonesia merupakan negara kedua setelah India yang menerapkan teknologi ini. Botol yang diproses dengan teknologi ASSP dibuat dengan mengggunakan plastik jenis PET (Polyethylene Terephthalate) yang sudah di daur ulang. Setelahnya, botol akan dilapisi dengan lapisan kaca yang sangat tipis. Dengan teknologi ASSP, produk minuman soda yang terdapat di dalam botol dapat terjamin kualitasnya.

“Karena botol dilapisi oleh lapisan kaca yang sangat tipis, kualitas minuman soda dapat terjaga dengan baik karena pergerakan karbondioksida akan berkurang hingga tujuh kali lipat,” papar Stewart Edmed, Techincal Director Coca-Cola Indonesia di Jakarta, Selasa (13/06).

Dengan menggunakan teknologi ASSP, Coca-Cola telah berkomitmen untuk mengurangi penggunaan bahan plastik dalam proses pembuatan botol. Teknologi ASSP mampu mengurangi berat botol hingga sebesar 43 persen, yakni dari 20 gram menjadi 9,6 gram saja.

Ini berarti Coca-Cola telah menghemat penggunaan plastik PET sekitar 1.000 hingga 2.000 ton per tahunnya. Stewart menyatakan menerapkan teknologi ASSP merupakan salah satu cara bagi Coca-Cola untuk berkontribusi kepada tantangan pengelolaan limbah plastik tanpa mengorbankan integritas dan keamanan produk.

Dalam kesempatan yang sama, Dr. Ir. Gabriel Soedarmini Boedi Andari, M.Eng, dosen dari Fakultas Teknik Universitas Indonesia, menjelaskan bahwa di Indonesia terdapat banyak sekali sampah plastik. Ia mengatakan bahwa berdasarkan data yang didapat dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), sekitar 14 persen sampah di Indonesia merupakan sampah plastik.

“Jadi apa yang dilakukan Coca-Cola dengan teknologi ASSP merupakan suatu langkah yang amat positif dan sangat bertanggungjawab dari satu industri untuk menangani limbah,” ujar Gabriel.

Selain itu, Coca-Cola Indonesia juga berusaha untuk mengurangi sampah plastik dengan cara mendaur ulang sampah botol plastik. Triyono menambahkan bahwa Coca-Cola Indonesia mengolah kembali sampah botol plastik untuk dijadikan kaus, jaket, dan barang-barang merchandise lainnya.

Penulis: Anggi Rizky Firdhani

Top