Coca-Cola Redesain Kemasannya Menggunakan 100 % rPET

Reading time: 2 menit
Komitmen Coca Cola menggunakan botol daur ulang untuk kurangi sampah. Foto: Greeners/Stanly Pondaag

Jakarta (Greeners) – Produsen memiliki tanggung jawab mengurangi sampah plastik yang mereka hasilkan. Coca-Cola sebagai produsen minuman, saat ini telah menunjukkan komitmennya untuk mengurangi sampah dengan menggunakan kemasan botol yang terbuat dari 100 % plastik PET daur ulang (rPET).

Kemasan rPET tersedia untuk merek Coca-Cola Trademark, Fanta, Sprite dalam kemasan 390 ml, dan Sprite Waterlymon dalam kemasan 425 ml. Tetapi, kemasan daur ulang ini tidak termasuk tutup botol dan label.

Tonggak penting dari Coca-Cola di Indonesia dalam menghidupkan ekonomi sirkular ini menggarisbawahi komitmen perusahaan terhadap visi World Without Waste. Hal ini mencakup tujuan untuk menggunakan setidaknya 50 % plastik daur ulang dalam kemasannya pada tahun 2030.

Dengan mengenalkan botol 100 % rPET, Coca-Cola berkontribusi besar terhadap tujuan di Indonesia mengurangi ketergantungan pada plastik baru dan menurunkan emisi karbon dalam proses produksi.

Menurut Public Affairs Communications and Sustainability Director Coca-Cola Europasific Partners, Lucia Karina, Coca-Cola di Indonesia berkomitmen menciptakan dunia bebas sampah dengan mengurangi kandungan plastik atau kandungan material pada kemasan.

“Ada banyak hal yang dilakukan yaitu pengurangan kuantitas dari plastik dari kemasan dan terus upayakan semua material produk ini didaur ulang,” ungkapnya dalam peluncuran Botol Jadi Botol Coca-Cola, di Jakarta (16/6).

Secara bersama-sama, Coca-Cola dan mitra lokalnya di Indonesia juga membantu membangun infrastruktur rantai pasokan loop tertutup. Tujuannya untuk meningkatkan daur ulang dan pengumpulan PET, serta membantu memastikan bahan baku sehingga dapat digunakan berulang kali.

Kolaborasi adalah Kunci

Di balik inisiasi yang berikan manfaat banyak untuk lingkungan, tidak terlepas dari penguatan kolaborasi. Mereka terus membangun kerja sama dengan para pemangku kepentingan seperti masyarakat hingga komunitas.

Pada tahun 2023, Coca-Cola berhasil mengurangi sampah plastik sebesar 24 %. Menurut Karina, pencapaian tersebut tidak terlepas dari kolaborasi yang kuat bersama para stakeholders.

Selain itu, dengan kolaborasi bersama sembilan kepentingan utama, Coca-Cola pun telah mendorong percepatan implementasi ekonomi sirkular. Penerapannya yaitu fokus pada reduce, reuse, dan recycle.

“Konsep ini bernama Nona Helix yang melibatkan pemangku kepentingan untuk kolaborasi ini bisa memainkan peranannya masing-masing. Kolaborasi adalah kunci ekonomi sirkular,” tambah Karina.

Peluncuran 100 % botol rPET Coca-Cola. Foto: Greeners/Stanly Pondaag

Coca Cola Gandeng Recycling Heroes

Dalam pengumpulan sampah botol, bagi Coca-Cola pemulung atau recycling heroes berperan sangat penting untuk ikut serta mengumpulkan sampah. Hingga saat ini, Coca-Cola telah melibatkan sebanyak 27.300 recycling heroes.

Selain itu, Coca-Cola juga mengedepankan peningkatan taraf hidup para recycling heroes. Misalnya, memberikan pemeriksaan kesehatan gratis, pendidikan yang berorientasi, dan dipenuhinya kebutuhan dasar para pahlawan daur ulang ini.

Pengumpulan botol ini tak hanya mengandalkan sepenuhnya pada recyling heroes. Tetapi ada berbagai langkah lainnya yaitu melalui aktivasi pengumpulan di area tempat tinggal, kantor, dan festival musik. Dari skema ini, tahun 2022 Coca-Cola berhasil mengumpulkan 55.796 botol.

Penulis : Dini Jembar Wardani

Editor : Ari Rikin

Top