Kesadaran Masyarakat Tentang Kesehatan Ginjal Masih Kurang

Reading time: 2 menit
Foto: greeners.co/Danny Kosasih

Jakarta (Greeners) – Penyakit gagal ginjal termasuk salah satu penyakit yang progresif dan menimbulkan dampak sosial ekonomi yang besar baik bagi penderitanya maupun bagi masyarakat dan negara. Untuk di Indonesia sendiri, prevalensi (jumlah kejadian) penyakit ginjal kronik terus meningkat setiap tahunnya.

Hasil studi epidemiologi Perhimpunan Nefrologi Indonesia (Pernefri) pada tahun 2005 menunjukkan bahwa 12,5 persen dari masyarakat diketahui mengalami penyakit ginjal kronik. Bahkan, berdasarkan data sampai dengan tahun 2012 ada sekitar 100.000 pasien yang menderita Penyakit Ginjal Tahap Akhir (PGTA).

Ketua Pernefri, dr. Dharmeizer mengatakan kalau Pernefri di bawah naungan International Society of Nephrology (ISN) selalu berupaya untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya memelihara kesehatan ginjal dengan mengedukasi mengenai pengenalan faktor resiko dan upaya pencegahannya.

“Dampak penyakit ini sangat besar pengaruhnya bagi sosial ekonomi penderita maupun negara karena biaya mahal yang dikeluarkan,” terangnya pada peringatan hari ginjal sedunia yang mengangkat tema “Ginjal Sehat Untuk Semua” di Jakarta, Kamis (12/03).

Pada kesempatan yang sama, Guru Besar Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Prof. Dr. dr. Parlindungan Siregar menjelaskan bahwa sebenarnya ada delapan langkah yang bisa dilakukan untuk menjaga kesehatan ginjal.

Delapan langkah tersebut, lanjutnya, seperti menjaga badan agar tetap bugar dan aktif dengan berolah raga, menjaga kadar gula darah, menjaga tekanan darah agar tetap stabil, mengkonsumsi makanan sehat dan menjaga berat badan agar tetap ideal, mengonsumsi air yang cukup dan tidak merokok.

“Yang paling penting dan sebenarnya berbahaya itu ya jangan mengonsumsi obat anti nyeri dalam jangka panjang dan selalu memeriksakan fungsi ginjalnya secara berkala,” tambahnya.

Selain itu, kata Parlindungan, peran air dalam tubuh juga sangat berpengaruh. Oleh karena itu, sebagai salah satu upaya dalam menjaga kesehatan ginjal, maka masyarakat juga diimbau untuk minum air putih yang cukup.

Menurut Parlindungan, pada orang yang sehat dan aktif meminum setidaknya dua liter air putih sehari, maka jumlah urin yang dikeluarkan akan bertambah sehingga akan mengencerkan zat-zat pembentuk batu yang juga akan mengakibatkan batu pada salurah kemih.

Sebagai informasi, dalam memperingati hati ginjal sedunia 2015, Health Marketing Director Danone Aqua, dr. Pradono Handojo menyatakan bahwa sebagai produsen air minum dalam kemasan terkemuka di Indonesia, Danone Aqua senantiasa akan ambil bagian dalam upaya untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang betapa pentingnya menjaga hidrasi tubuh bagi kesehatan termasuk dengan ginjal.

“Ini kali keenam Danone Aqua mendukung peringatan Hari Ginjal Sedunia dan diharapkan masyarakat akan sadar dan teredukasi tentang pentingnya minum air putih bagi kesehatan tubuh,” tandasnya.

Penulis: Danny Kosasih

Top