METI Luncurkan Konvensi Energi Terbarukan Virtual

Reading time: 2 menit
METI Luncurkan Konvensi Energi Terbarukan Virtual
Masyarakat Energi Terbarukan Indonesia kembali meluncurkan konvensi energi terbarukan. Kali ini berbentuk virtual. Foto: Shutterstock.

Jakarta (Greeners) – Guna terus menggenjot bauran energi terbarukan di Tanah Air, Masyarakat Energi Terbarukan Indonesia (METI) kembali menggelar konvensi dan pameran energi terbarukan IndoEBTKE ConEX. Tahun ini adalah untuk kesembilan kalinya IndoEBKE ConEX digelar. Mengingat pandemi yang sedang berlangsung, konvensi ini pun akan berlangsung virtual.

Mengusung tema “It’s Time to Invest in Renewable Energy for Energy Transition and Economic Recovery” IndoEBTKE ConEx 2020 digelar 23-28 November 2020. Konvensi ini diyakini memberikan berbagai kemudahan bagi pengunjung. Bentuknya yang virtual memungkinkan pengunjung untuk mengakses pameran dan konferensi dari rumah atau dari mana saja. Ajang ini juga menyediakan platform yang efektif dan efisien untuk para pelaku industri dan professional agar dapat berkomunikasi.

“Kehadiran IndoEBTKE ConEx telah menjadi rujukan industri tentang bagaimana energi berkelanjutan dapat meningkatkan ketahanan energi untuk masa depan sekaligus investasi untuk pemulihan ekonomi nasional. Kita perlu memanfaatkan sumber daya dan finansial yang ada untuk mendukung target transisi energi. Untuk itu, event ini akan menyajikan berbagai perspektif yang komprehensif untuk mengadvokasi stakeholder tentang energi terbarukan dan dapat mencapai target bauran energi yang telah ditetapkan,” ujar Ketua Umum METI, Surya Darma Dalam acara peluncuran IndoEBTKE ConEX, Jumat (9/10/2020).

Baca juga: Hari Satwa Dunia, CTC Gaungkan Pelestarian Penyu

Surya menambahkan, dengan hadirnya dukungan pemerintah dalam acara ini akan turut menjalin sinergi antara pelaku industri dengan pemerintah untuk bersama-sama mencapai target agar mewujudkan target energi bersih.

IndoEBTKE ConEX dan Urgensi Pemenuhan Target Perjanjian Paris

Dalam acara yang sama, Menteri Enegi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Arifin Tasrif mengakui potensi energi terbarukan tanah air yang sangat besar. Potensi energi baru terbarukan mencapai 417,8 GW. Sayangnya, sampai saat ini, energi terbarukan hanya berkontribusi sebesar 9,15 persen dalam bauran energi Indonesia. Padahal, target bauran energi dengan memanfaatkan energi terbarukan mencapai 23 persen pada tahun 2025 dan 31 persen pada 2050.

“Saat ini peran energi terbarukan sangat perlu ditingkatan dalam rangka transisi energi Indonesia menuju pemanfaatan energi yang lebih bersih dan berkelanjutan. Sejalan dengan komitmen internasional Indonesia terhadap Perjanjian Paris untuk penurunan emisi gas rumah kaca global,” ujar Arifin.

METI Luncurkan Konvensi Energi Terbarukan Virtual

Menteri Energi Sumber Daya Mineral, Arifin Tasrif dalam peluncuran EBTKE ConEX. Foto: Istimewa.

Baca juga: Berkenalan dengan Kang Pisman, Waseda dan Loseda dari KBS Bandung

Untuk itu diperlukan akselerasi dalam pemanfaatan energi terbarukan di Indonesia. Terutama dalam mengantisipasi krisis ekonomi dan krisis energi yang akan datang. Apalagi negara-negara di dunia juga sedang berlomba mengembangkan energi terbarukan. Pemanfaatan energi terbarukan juga akan mendorong percepatan investasi yang dibutuhkan untuk pemulihan ekonomi yang mengedepankan pembangunan berkelanjutan di sektor energi.

“Transisi energi merupakan kebutuhan yang sudah harus segera dijalankan, selain untuk menyiapkan diri terhadap berkurangnya ketersediaan energi fosil dan upaya meningkatkan ketahanan energi, tetapi juga untuk menurunkan emisi gas rumah kaca dari sektor energi,” lanjut Arifin.

Di sisi lain, percepatan pengembangan energi terbarukan juga dapat digunakan untuk pemulihan ekonomi pasca Covid-19. Dia menilai pengembangan energi terbarukan akan membuka aliran investasi dan menyediakan lapangan kerja baru.

Penulis : Zury Muliandari

Editor: Ixora Devi

Top