Pemerintah Akan Bangun Floating Solar Panel di Bali

Reading time: < 1 menit
Panel surya. Ilustrasi: freeimages.com

Jakarta (Greeners) – Pemerintah melalui Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) mengaku tengah mengembangkan teknologi pembangkit listrik tenaga surya yang mampu mengapung (floating solar panel) di Bali pada tahun 2016 mendatang.

Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM, Rida Mulyana, melalui keterangan resminya menyatakan bahwa rencana pembangkit listrik tenaga matahari tersebut akan dibangun mengapung di Situ Mutiara, sekitar 13 kilometer dari Bandara Ngurah Rai, Denpasar, Bali.

“Pilot project floating solar panel di Bali akan dimulai tahun depan. Kapasitasnya sendiri masih dalam survei, ” kata Rida Jakarta, Kamis (05/11).

Pembangunan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) mengapung ini, lanjut Rida, akan dilakukan bersamaan dengan pembangkit tenaga surya di atas bangunan (roof top) Bandara Internasional Ngurah Rai dengan kapasitas 4 megawatt.

“Untuk ke depannya nanti Bali memang akan menjadi percontohan energi bersih yang memadukan pemanfaatan energi baru terbarukan dan gas. Kalau di kantor pemerintahannya bisa pakai PLTS, kendaraan baik motor maupun mobil dilingkungan kantornya pun bisa pakai listrik,” pungkasnya.

Sebagai informasi, mulai tahun 2016 mendatang, Kementerian ESDM berencana akan membangun 94 unit PLTS dan 24 unit Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH).

Sementara pada tahun ini, Kementerian ESDM berencana akan mulai melelang sejumlah proyek PLTS rooftop setelah selesainya kajian dari tim internal yang telah melakukan kajian di Istana Presiden, Istana Bogor, gedung Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), serta kantor Kemenko Bidang Perekonomian.

Penulis: Danny Kosasih

Top