Nutrifood Lakukan Kolaborasi untuk Mengelola Sampah

Reading time: 2 menit
Bank Sampah
Bank Sampah. Ilustrasi: shutterstock

Sebagai komitmen dalam meminimalisir jumlah sampah dan limbah hasil produksi industri, PT Nutrifood Indonesia menggelar program Nutricycle bertema “Kolaborasi Perusahaan dengan Bank Sampah dan Pemanfaatan Limbah”, pada Selasa, 28 Juli 2020. Program tahunan di bidang lingkungan ini bertujuan mengurangi timbulan sampah di Jakarta melalui pemberdayaan masyarakat dan kolaborasi dengan bank sampah dalam memanfaatkan limbah.

Berbeda dengan tahun sebelumnya acara Nutricycle kali ini digelar secara virtual dengan menghadirkan narasumber utama, yaitu Novrizal Tahar Direktur Pengelolaan Sampah dan Limbah Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Angelique Dewi, Head of Green Committee Nutrifood, Hermansyah Ketua Bank Sampah Induk Rumah Harum, Depok, Vincent Gunawan, Head of Procurement PT Repal Internasional Indonesia, Sukaryono dari CV Bahari Tirta Utama, Kediri, dan Iman, Biomagg.

Baca juga: Bike to Work Indonesia Edukasi Pengguna Jalan Tertib Berlalu Lintas

Acara Nutricylce 2020 sebelumnya telah dilakukan keempat kalinya dengan mengundang bank sampah dan tokoh masyarakat secara langsung. Namun, di tahun ini konsep yang diusung berbeda karena dilakukan secara daring. Menurut Angelique Dewi, kolaborasi antara bank sampah dan lembaga pemanfaatan limbah kali ini merupakan komitmen Nutrifood dalam mengelola limbah dan meminimalkan dampak yang dihasilkan industri terhadap lingkungan.

Sejak tahun lalu Nutrifood telah berkolaborasi dengan Bank Sampah Induk Kota Depok untuk mengelola sampah dan limbah organik mulai dari pascadistribusi hingga pascakonsumsi. “Dari 2019 hingga Juni 2020 sudah berhasil mengelola 26,6 ton sampah. Jadi, dikelola sesuai jenisnya, untuk limbah di-recycle. Kemudian untuk organiknya diolah menjadi pakan ternak maupun pupuk,” ujar Dewi.

Webinar Nutrifood

Para peserta webinar bertajuk “Kolaborasi Perusahaan dengan Bank Sampah dan Pemanfaatan
Limbah”, Selasa, 28 Juli 2020. Foto: www.greeners.co

Sementara Direktur Pengelolaan Sampah dan Limbah KLHK Novrizal Tahar mengatakan peran produsen dalam mengelola sampah di Indonesia sangat penting. Menurutnya sampah bukan hanya meliputi persoalan teknis, tetapi juga sosial, kultural, kelembagaan, dan politik. “Persoalan sampah ini bukan persoalan sepele, terkadang masyarakat melihatnya sepele karena multidimensi,” ujarnya.

Pengelolaan sampah, kata Novrizal, menjadi tanggung jawab semua individu termasuk stakeholder. Ia mengatakan tiap individu harus mengubah pola pikir dari membuang sampah harus pada tempatnya menjadi sampah tiap orang adalah tanggung jawab masing-masing. “Jadi harus mempunyai mind setting baru yang ditanamkam secara terus menerus kepada generasi mendatang dan sekarang. Itu menurut saya yang harus mulai dilakukanan,” ucapnya.

Baca juga: 60 Komunitas dan Organisasi Serukan Pengurangan Plastik Sekali Pakai di Tengah Pandemi

Selain itu Novrizal mengatakan kegiatan ini sejalan dengan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor 75 Tahun 2019 tentang peta jalan pengurangan sampah oleh produsen. Menurutnya peraturan tersebut merupakan panduan bagi produsen untuk mengurangi sampah dalam proses produksinya. Ia menyarankan agar pada prinsipnya perusahaan berusaha semaksimal mungkin untuk mempertimbangkan proses gradual saat kegiatan berjalan.

Regulasi tersebut, kata Novrizal, menjadi mandatori atau kewajiban dan bukan kerelaan (voluntary). Ia mengatakan semua tingkat produsen bertanggung jawab dalam mengurangi sampah yang berasal dari produk dan kemasan. “Komitmen Nutrifood  sejalan dengan  apa  yang telah diamanatkan oleh Negara. Saya sangat mengapresiasi upaya-upaya yang sedang dilakukan,” ujarnya.

Penulis: Ridho Pambudi

Top