PEFC Luncurkan White Paper, Serat Selulosa Tak Rusak Hutan

Reading time: 2 menit
Hutan berkelanjutan perlu dijaga. Foto: Freepik

Jakarta (Greeners) – Programme for the Endorsement of Forest Certification (PEFC) meluncurkan white paper terbarunya. Dokumen tersebut berisikan tentang serat selulosa buatan manusia yang bisa diimplementasikan pada pakaian retail yang bisa memberikan manfaat positif bagi hutan.

Sebagai organisasi sertifikasi hutan terkemuka di dunia, PEFC dengan senang hati mengumumkan peluncuran white paper terbarunya. Dokumen tersebut berjudul “Meningkatkan Keberlanjutan melalui Sumber Man-made Cellulosic Fibres (MMCF) atau Serat Selulosa Buatan Manusia yang Berdampak Positif pada Hutan: Panduan bagi Brand dan Penjual Pakaian Retail.”

Panduan komprehensif ini memberdayakan brand dan penjual pakaian retail untuk mengadopsi praktik pengadaan yang bertanggung jawab. Mereka perlu mengadopsi serat selulosa buatan manusia untuk menekankan pentingnya pengelolaan hutan yang berkelanjutan.

White paper PEFC menggali makna dari pengadaan sumber bahan baku yang berkelanjutan dalam industri fashion. Fokus khususnya pada material serat selulosa buatan manusia dan risiko lingkungan maupun sosial pada hutan.

Gagasan ini juga memberikan pemahaman yang jelas tentang bagaimana pendekatan komprehensif PEFC terhadap pengelolaan hutan yang berkelanjutan secara efektif. Kemudian bisa mengurangi risiko tersebut dan mempromosikan pelestarian serta kesejahteraan ekosistem hutan.

White Paper Tawarkan Solusi

Terlahirnya white paper ini bisa menawarkan solusi praktis bagi merek untuk memastikan pelacakan material serat selulosa buatan manusia. Mereka pun kemungkinan membuat klaim yang dapat diverifikasi mengenai pengadaan bahan baku yang bertanggung jawab.

Selain itu, industri fashion yang sangat bergantung pada sumber daya alam dan tenaga kerja khusus akan menghadapi konsekuensi yang besar, semisal implikasi lingkungan dan sosial tidak dipertimbangkan sepanjang rantai nilai produk.

Mengingat bahwa serat selulosa buatan manusia sebagian besar berasal dari bahan baku berbasis hutan, penting untuk menyadari risiko potensial yang timbul pada hutan dan proaktif mengatasinya.

Manfaat Kelola Hutan Berkelanjutan

Pengelolaan hutan yang berkelanjutan mencakup berbagai langkah untuk mengatasi beberapa permasalahan yang ada. Misalnya seperti kehilangan keanekaragaman hayati, degradasi hutan, deforestasi, dan risiko terhadap pekerja dan masyarakat hutan.

Dengan mendukung pengelolaan hutan yang berkelanjutan, merek pakaian memiliki kontribusi pada masa depan yang berdampak positif terhadap hutan. Jika mereka bisa bertanggung jawab atas produksinya, tentu hal tersebut dapat melindungi spesies yang terancam punah, memulihkan ekosistem hutan, mempromosikan keanekaragaman hayati.

Tak sekadar itu, langkah itu juga bisa mencegah deforestasi dan memastikan kondisi kerja yang aman dan adil sambil menghormati hak-hak masyarakat adat.

Kepala Program Tekstil di PEFC, Julia Kozlik mengatakan, dia bersama timnya sangat senang meluncurkan white paper ini. Sebab, bisa mengatasi kebutuhan mendesak terhadap praktik pengadaan yang bertanggung jawab di industri fashion.

Penulis : Dini Jembar Wardani

Editor : Ari Rikin

Top