Pendekatan Multi Sektor Untuk Dukungan Revitalisasi Sungai Citarum

Reading time: 2 menit
Program Pendekatan Multi Sektor Untuk Dukungan Revitalisasi Sungai Citarum
Sesi Pembukaan Seminar Kolaborasi Lintas Sektoral untuk Mendukung Percepatan Pemulihan DAS Citarum di Kabupaten Bandung, Selasa (19/11/2019).

Bandung (Greeners) – PT Bank HSBC Indonesia (HSBC), Yayasan KEHATI, dan GIF (Green Initiative Foundation)  menginisiasi program bertajuk “Revitalisasi dan Rehabilitasi Sungai Citarum Sebagai Sumber Kehidupan Berkelanjutan”.

Terdapat 3 aspek dalam program ini yang bisa membantu proses revitalisasi Sungai Citarum yaitu pembentukan forum komunikasi bagi para pelaku usaha di DAS Citarum, program penghargaan bagi pelaku usaha di DAS Citarum yang berhasil menjalankan praktik usaha ramah lingkungan, dan penguatan komunitas.

Direktur Eksekutif Yayasan KEHATI, Riki Frindos, mengatakan agar target dapat tercapai, revitalisasi Sungai Citarum memerlukan dukungan dari semua pihak, termasuk pelaku usaha dan komunitas yang berada di DAS Citarum.

BACA JUGA: Fasilitas Pengelolaan Sampah di 6 Kabupaten/Kota DAS Citarum Diresmikan

Dari  2.700 perusahaan yang terdapat di DAS Citarum, beberapa diantaranya sudah mengelola limbah industrinya dengan baik. Oleh karena itu, PT Bank HSBC Indonesia, Yayasan KEHATI dan GIF berusaha mengadvokasi dan mengedukasi perusahaan lain serta komunitas yang berada di DAS Citarum untuk melakukan hal yang sama, termasuk pengelolaan limbah organik dan non-organik.

“Oleh karenanya, menurut hasil kajian yang kami lakukan bersama HSBC dan GIF, ada tiga program yang bisa membantu proses revitalisasi sungai citarum di mana melibatkan seluruh sektor untuk bersama-sama aktif menjaga sungai citarum,” ujar Riki pada acara Seminar “Kolaborasi Lintas Sektoral untuk Mendukung Percepatan Pemulihan DAS Citarum di Kabupaten Bandung, Selasa (19/11/2019).

Program Pendekatan Multi Sektor Untuk Dukungan Revitalisasi Sungai Citarum KEHATI

Direktur Eksekutif Yayasan KEHATI Riki Frindos. Foto : KEHATI

Program pertama yakni, pembentukan forum komunikasi bertujuan agar para pelaku usaha dapat saling berbagi tentang praktik terbaik pengelolaan limbah usaha. Selain itu, forum ini memungkinkan para pelaku usaha untuk  berkonsultasi dengan para pakar untuk membahas permasalahan teknis, keuangan, hukum, dan pemberdayaan masyarakat.

Kemudian, program penghargaan dan pengakuan diharapkan dapat memotivasi para pelaku usaha untuk terus menjalankan praktik usaha ramah lingkungan. Yayasan KEHATI melihat ke depannya usaha yang berbasis ingkungan tidak lagi menjadi sesuatu yang akan dipaksakan oleh regulator dan diteriakkan oleh LSM lingkungan. “Ia kelak akan menjadi nilai-nilai yang akan diadopsi pasar,” ujar Riki.

Selanjutnya, penguatan komunitas DAS Citarum juga akan dilakukan melalui pelatihan dan sosialisasi  tentang isu lingkungan, kesehatan, higienis, dan sanitasi.  Limbah rumah tangga yang dihasilkan oleh masyarakat tidak hanya merusak lingkungan, namun juga membahayakan kesehatan masyarakat setempat. Meski diklaim membaik oleh beberapa pihak, partisipasi masyarakat harus terus ditingkatkan untuk memperbaiki kualitas air Citarum.

BACA JUGA: Proyek Citarum Harum Mulai Menunjukkan Hasil

“Revitalisasi Citarum masih panjang, dan projek ini bertujuan mendukung program pemerintah untuk memperbaiki kualitas air sungai Citarum dengan mendorong keterlibatan aktif seluruh pihak, terutama pihak berada di DAS Citarum. Sudah menjadi tugas bersama untuk mengembalikan Citarum menjadi sumber kehidupan seperti dahulu kala,” ujar Riki.

Sementara itu, Head of Corporate Sustainability PT Bank HSBC Indonesia Nuni Sutyoko mengatakan untuk membentu revitalisasi sungai citarum ini, HSBC juga melakukan pendekatan dengan mengedukasi dan menyediakan informasi yang berguna bagi peningkatkan pemahaman dan kesadaran masyarakat akan perilaku sehat untuk menjaga kelestarian sungai, sehingga bisa tercipta kesejahteraan yang lebih baik dan pada akhirnya mendorong pembangunan ekonomi.

“Kami meyakini nilai vital sungai bagi kehidupan dan kesejahteraan masyarakat di sekitarnya. Untuk merehabilitasi Sungai Citarum, kolaborasi dan peran aktif dari semua pihak adalah kunci,” kata Nuni.

Penulis: Dewi Purningsih

Top