Jakarta (Greeners) – Perusahaan startup QYOS punya komitmen untuk ikut mengurangi timbulan sampah di Indonesia. Caranya dengan kembali membuka gerai isi ulang produk kebutuhan rumah tangga di Pasar Modern Bintaro.
Cabang stasiun isi ulang baru ini merupakan gerai kedua, setelah pertama kali mereka buka di Apartemen Kalibata City. Hadirnya gerai kedua di Pasar Modern Bintaro ini menjadi cara QYOS menjangkau seluruh lapisan masyarakat. Pasar mereka pilih karena menjadi lokasi strategis. Selain itu juga merupakan pusat perbelanjaan harian masyarakat Tangerang Selatan.
Co-Founder QYOS, Fazrin Rahman berharap gerai kedua ini dapat langsung memberikan pengalaman berbelanja efisien dan ramah lingkungan. Menurutnya, lokasi Pasar Modern Bintaro memberikan peluang yang besar bagi QYOS untuk mengenalkan teknologi isi ulang pada masyarakat menengah ke bawah.
“Dengan kita membuka di sini kita punya akses ke kelompok masyarakat menengah ke bawah. Dari situ kita bisa dapat knowledge bagaimana mereka berinteraksi dengan mesin seperti ini. Apa yang bisa kita improve dan membuat proses isi ulang itu lebih friendly untuk semua kalangan masyarakat. Sehingga, bisa ikut berkontribusi dengan mengubah gaya hidup mereka dengan refill gitu,” jelas Fazrin pada acara peresmian lokasi baru QYOS di Pasar Modern Bintaro, baru-baru ini.
QYOS sendiri merupakan sebuah perusahaan rintisan (startup) asal Jakarta. Startup ini mengembangkan teknologi mesin isi ulang pintar ramah lingkungan. Masyarakat Tangerang Selatan dapat menemukan gerai isi ulang QYOS di Toko Jeneve Kitchen, Pasar Modern Bintaro.
QYOS menghadirkan dua mesin isi ulang yang menyediakan pilihan deterjen dan pencuci piring yakni Mamalime dan So Klin. Kedua produk tersebut merupakan best seller dan QYOS telah bekerja sama resmi dengan produsen sehingga untuk keaslian dan kebersihan produk yang tersedia telah terjamin.
Untuk membeli produk yang sudah tersedia pada gerai isi ulang itu, masyarakat dapat membawa wadah miliknya sendiri dari rumah berukuran minimal 100 ml. Selain itu pilihan lain juga tersedia dengan membeli wadah berupa botol yang telah QYOS sediakan. Dengan membeli wadah botol tersebut masyarakat dapat memberlakukan sistem refill dan dapat menjaga lingkungan.
Inovasi QYOS Raih Beragam Apresiasi
Kepala Bidang Persampahan Dinas Lingkungan Hidup Tangerang Selatan, Wismansyah berharap, QYOS dapat memberikan kontribusi untuk pengurangan sampah kemasan plastik ke tempat pemrosesan akhir (TPA). Tidak hanya di Tangerang, QYOS juga harapannya dapat berkembang di daerah Indonesia lainnya, sehingga pengurangan sampah kemasan dapat terjadi secara merata.
Menurutnya, kegiatan isi ulang ini sangat bermanfaat bagi masyarakat. Sekaligus juga mengurangi penggunaan sampah kemasan plastik. Masyarakat juga harus terus mendapat edukasi terkait pentingnya isi ulang produk.
“Sehingga nanti benar-benar di pasar itu tidak lagi membuang kemasan saset. Itu juga mengurangi harga dan membantu masyarakat sehingga sadar pentingnya mengurangi sampah terutama plastik,”katanya saat hadir dalam peresmian gerai QYOS.
Lebih lanjut, beliau menambahkan agar inovasi ini dapat menjadi pemantik untuk menggerakkan masyarakat terutama generasi muda dalam mengatasi permasalahan sampah.
Berdasarkan inovasinya pada penanggulangan sampah kemasan sekali pakai, startup ini meraih prestasi dengan memenangkan kompetisi Youth Social Innovation pada Juni 2021 lalu. Kompetisi tersebut mempertemukan sebanyak 100 startup solusi pengurangan sampah plastik di ASEAN dan QYOS menjadi salah satu pemenang mewakili Indonesia. Atas prestasinya, QYOS mendapatkan dukungan penuh dari ASEANO, CSEAS, dan Niva dalam pembukaan gerai keduanya di Bintaro.
Pada kesempatan yang sama, perwakilan dari Center for Southeast Asian Studies (CSEAS), Arisman mengapresiasi, karya anak muda Indonesia ini. Ia mengatakan, inovasi sosial ini merupakan salah satu langkah yang baik untuk mengurangi sampah kemasan plastik yang akan berakhir ke laut.
“Saya harap QYOS dapat konsisten. QYOS dapat menjadi jembatan antara masyarakat, pemkot dan brand owner. Hal ini tentu untuk mengatasi isu sampah di Bintaro khususnya,” ungkap Arisman.
Penulis : Zahra Shafira