Hadirnya Start Up Kreatif Demi Solusi Masalah Sampah Indonesia

Reading time: 2 menit
Chief Executive Officer & Co-Founder Mall Sampah Adi Saifullah Putra.
Chief Executive Officer & Co-Founder Mall Sampah Adi Saifullah Putra. Foto : www.greeners.co/Dewi Purningsih

Gerakan kepedulian terhadap permasalahan sampah kini tambah mendapatkan perhatian dari anak muda generasi milenial dengan berdirinya beberapa startup kreatif yang turut menjadi solusi dalam pengelolaan sampah dan daur ulang seperti Clean Up, Mall Sampah, dan Gringgo.

Para anak muda ini membangun berbagai sistem dan aplikasi terkait pengelolaan sampah, seperti pengangkutan sampah yang lebih terkelola, jual beli sampah untuk mendapatkan keuntungan ekonomi bagi masyarakat hingga membantu pemulung mengidentifikasi jenis sampah dengan cepat.

Chief Executive Officer & Co-Founder Mall Sampah Adi Saifullah Putra mengatakan Mall Sampah merupakan recycling platform dalam bentuk aplikasi jual beli sampah online. Masyarakat bisa mengunduh aplikasi Malll Sampah ini di play store dan App store.

“Jadi Mall Sampah menghubungkan penghasil sampah seperti rumah tangga dan bisnis kantor dengan pengepul lokal mengunakan teknologi aplikasi ini. Sekarang kami memiliki 100 pengepul lokal di kota makassar di mana terhubung dengan 2.000 active user setiap bulannya dengan rata-rata penjualan sampah setiap harinya per transaksi mencapai di atas 20kg,” ujar Adi kepada Greeners di Fx Sudirman, Senin (30/09/2019).

Selain Mall Sampah, startup kreatif yang menyasar maslah sampah dari Makassar ialah Clean Up yang digagas oleh Iqra Putra Sanur selaku Founder & General Manager Clean Up Indonesia mengatakan bahwa Clean Up merupakan public waste collector, yakni layanan pengangkutan sampah.

“Target kami memberikan layanan pengangkutan kepada perumahan-perumahan, khususnya untuk public area. Saat ini kami bekerjasama dengan dua developer yakni Citra Land dan Ciputra untuk melakukan public waste collector di tempat perumahan mereka yang ada di Makassar. Dengan 2 developer tersebut kami sudah melayani 600-an rumah dengan per harinya mengangkut 3 ton sampah,” ujar Iqra.

Hadirnya Start Up Kreatif Demi Solusi Masalah Sampah Indonesia

Hadirnya Start Up Kreatif Demi Solusi Masalah Sampah Indonesia. Foto : www.greeners.co/Dewi Purningsih

Menurut Iqra, platform start up ini sangat menarik, sebagai ide bisnis baru yang bisa menumbuhkan bisnis-bisnis sama di kota lain, dengan begitu lebih banyak lagi servis-servis manajemen pengelolaan sampah lebih meningkat. Selain itu, bisa membantu masyarakat dengan tidak hanya mengandalkan pengangkutan sampah milik pemerintah saja, tapi adanya start up ini bisa membantu.

Walaupun, hasil pengangkutan sampah yang dilakukan oleh Clean Up ini masih berakhir di TPA, Iqra memiliki rencana di tahun 2020 nanti, hasil dari pengangkutan sampah ini bisa dikelola berdasarkan jenis sampahnya.

“Kita bisa memberikan efek dengan 50% sampah yang kami angkut tidak berakhir di TPA, mencari vendor-vendor, perusahaan, atau industri yang mengelola jenis sampah,” jelasnya.

Sementara itu, aplikasi Gringgo, adalah produk dengan latar belakang yayasan yang didirikan pada tahun 2017 oleh Febriadi Pratama. Produk ini mengadopsi teknologi untuk membantu mengatasi permasalahan sampah di Indonesia, khususnya Bali.

Gringgo berencana menggunakan kecerdasan buatan (AI) untuk membantu pemulung mengenali berbagai jenis sampah lebih cepat, memantau jumlah pembuangan sampah secara real time, dan mengembangkan alat pencegahan limbah plastik ke laut.

“Manusia semakin ke sini, semakin mengisolasi dunianya sendiri, tapi sosial media yang kita pegang di tangan (handphone) menjadi tools yang sangat kuat untuk beraksi dengan yang lain, melakukan sesuatu dengan memegang yang kita akses ini, untuk lingkungan kita yang lebih baik. Mungkin itu yang akan Gringgo lakukan ke depannya,” ujar Febri selaku Chief Technology Officer & Co-Founder Gringgo.

Penulis: Dewi Purningsih

Top