Jakarta (Greeners) – Hampir 1.000 usaha mikro kecil menengah (UMKM) kuliner di Jakarta mendapat pelatihan manajemen pengurangan sampah makanan. Harapannya, sampah makanan di DKI Jakarta dapat turun sebesar 15-20 %.
Founder Surplus Indonesia Muh Agung Saputra mengungkapkan, dampak dari kebijakan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) dan pemberlakukan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) tahun 2020 dan 2021 menyebabkan kantin, restoran, hotel, hingga kafe tutup lebih awal.
Sementara, makanan yang telah mereka siapkan waktu prime time dan masih layak terpaksa harus terbuang tak habis terjual. Selain itu, turunnya daya beli masyarakat turut memengaruhi penjualan, sehingga makanan mubazir.
Manajemen makanan melalui platform aplikasi Surplus merupakan salah satu kunci agar pelaku usaha bisa menjual secara lebih cepat dan tak mengalami kerugian karena makanan terbuang.
“Dari hal tersebut, kita dapat mencegah terjadinya timbulan sampah makanan dari hulunya dan menjadikan win-win solution terbaik antara penjual, pembeli dan lingkungan kita,” kata Agung dalam keterangan tertulisnya baru-baru ini.
Oleh sebab itu, Surplus Indonesia menginisiasi kegiatan pelatihan ini. Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi Usaha Kecil dan Menengah Provinsi DKI Jakarta juga turut bekerja sama dalam program ini.
Agung menambahkan, melalui konsep clearance sale atau closing hour discount yang ada dalam aplikasi Surplus, para peserta mereka latih agar dapat melakukan manajemen makanan berlebih. Selain itu, pemanfaatan pengolahan makanan berlebih juga dilakukan. Misalnya memanfaatkan nasi berlebih menjadi olahan baru seperti cireng dan pangsit nasi.
Kolaborasi Mengurangi Sampah Makanan
Kepala Bidang Perindustrian Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi Usaha Kecil dan Menengah (PPKUKM), Dhani Hendranala mengatakan, kolaborasi antar pihak perlu untuk menangani pengurangan sampah ini. “Untuk mengurangi sampah hingga tingkat kecamatan, maka perlu satu upaya untuk mengatasi hal ini,” ungkapnya.
Kepala Sudin PPKUKM Jakarta Timur, Olan Parulian menyatakan, kolaborasi kali pertama ini tak hanya mengurangi sampah pangan di DKI Jakarta, tapi sekaligus memberikan kontribusi positif bagi perkembangan perekonomian di Jakarta.
Ia juga menyebut, Surplus Indonesia telah meraih penghargaan ASEAN Social Enterprise. Hal ini membanggakan dan sangat perlu publik syukuri.
Penulis : Ramadani Wahyu
Editor : Ari Rikin