Universitas Widyagama “Sedekah” Oksigen di Ekowisata Kondang Merak

Reading time: 2 menit
Foto: greeners.co

Malang (Greeners) – Kawasan ekowisata Pantai Kondang Merak di Desa Sumber Bening, Kecamatan Bantur, Kabupaten Malang, Jawa Timur, diserbu ratusan “penduduk” Universitas Widyagama, Malang. Mereka menggelar “sedekah” oksigen dengan menanam pohon bakau di kawasan estuary serta menanam terumbu karang. Para peserta yang terdiri dari rektor, dosen, karyawan, sopir ini juga melancarkan operasi semut atau bersih-bersih sampah plastikdi sepanjang pantai.

“Yang kita lakukan ini adalah sedekah oksigen dengan menanam pohon bakau yang sangat penting bagi upaya konservasi pantai,” kata Koordinator acara, Purnawan D. Negara, Rabu (1/4/2015).

Menurut Purnawan, yang juga selaku dosen hukum lingkungan, pohon mangrove atau bakau sangat berguna untuk mencegah abrasi serta memfilter air sungai yang masuk ke laut. Pohon ini juga berfungsi menahan angin serta ombak laut sehingga bisa menjadi pelindung bagi warga kampung nelayan atau warga pesisir.

Foto: greeners.co

Foto: greeners.co

Kegiatan yang dilakukan dalam rangka memperingati ulang tahun kampus ini juga termasuk menanam terumbu karang di tempat yang disediakan bagi setiap pengunjung wisata pantai Kondang Merak. Sebab, kondisi terumbu karang di kawasan ekowisata ini perlu dikembangkan dan dilestarikan untuk menjaga keseimbangan ekosistem di laut.

Kegiatan ini juga didukung oleh Sahabat Alam (Salam) yang peduli untuk membina dan menjaga kawasan ekowisata Kondang Merak sejak belasan tahun lalu. Para peserta yang ingin menanam terumbu karang terlebih dulu diterangkan cara membuat media tanam untuk terumbu karang dan metode penanamannya. Baru setelah itu diajak ke lepas pantai dengan membawa terumbu karang yang sudah siap tanam untuk di tempatkan di lokasi yang telah di sediakan.

Foto: greeners.co

Foto: greeners.co

Menurut Andik Syaifudin, Koordinator Salam, kondisi terumbu karang di kawasan pantai Kondang Merak sejak beberapa tahun sudah mulai membaik dengan banyaknya komunitas maupun pengunjung yang peduli terhadap lingkungan. Mereka mulai menyadari pertumbuhan terumbu karang yang butuh waktu lama namun mempunyai peran penting bagi keseimbangan ekosistem laut. “Pengunjung juga bisa menuliskan namanya di terumbu karang yang ditanam,” ujar Andik.

Kepala Resort Pemangku Hutan setempat, Sarbini, menambahkan, lokasi ekowisata Kondang Merak memang berada di kawasan hutan lindung Perhutani yang memiliki luasan sekitar 1.900-an hektare untuk hutan lindungnya. Menurutnya, hutan lindung di wilayah ini juga akan dijadikan lokasi pelepasan lutung jawa yang rencananya akan dilakukan pada bulan April 2015. “Mudah-mudahan acara penanaman ini juga diagendakan pemantauan sehingga perawatannya tetap terjaga,” ujarnya.

Penulis: HI/G17

Top