Warga Gresik Diajak Kurangi Sachet dan Beralih ke Sabun Refill

Reading time: 2 menit
Warga Kampung Siba Klasik memanfaatkan momen Car Free Day (CFD) di Gresik untuk mengampanyekan pengurangan sampah sachet. Foto: Ecoton
Warga Kampung Siba Klasik memanfaatkan momen Car Free Day (CFD) di Gresik untuk mengampanyekan pengurangan sampah sachet. Foto: Ecoton

Jakarta (Greeners) – Warga Kampung Siba Klasik memanfaatkan momen Car Free Day (CFD) di Gresik untuk mengampanyekan pengurangan sampah sachet. Mereka juga menjual sabun isi ulang untuk memperkenalkan masyarakat Gresik agar bisa beralih ke sistem isi ulang dan meninggalkan kemasan sachet.

Penjualan yang masyarakat lakukan sungguh unik. Mereka menggunakan kendaraan motor tiga roda untuk memajang berbagai produk sabun. Seperti sabun cuci piring, sabun cuci pakaian, pembersih lantai, dan peralatan zero waste lainnya.

Dalam kampanye ini, anak-anak muda yang tergabung dalam Paguyuban Duta Lingkungan Hidup Kabupaten Gresik dan tim Gresik Kawasan Merdeka Sampah (GKMS) juga ikut terlibat. Mereka membantu mengampanyekan pentingnya pengurangan kemasan sachet kepada para pengunjung.

BACA JUGA: Peringati HPSN, Kampung Siba Klasik di Gresik Buka Toko Refill

Selain itu, penjualan sistem refill oleh Eco Refill ini berhasil memikat perhatian pengunjung CFD di Jalan Jaksa Agung Suprapto Gresik. Ibu Inggit (38), salah satu pengunjung CFD mengaku kali pertama membeli sabun sistem refill. Ia mengungkapkan pengalamannya saat membeli sabun refill untuk pertama kalinya.

“Saya baru tahu kalau refill lebih murah, ya. Jadi bisa beli agak banyak satu liter dengan wadah botol bekas dari rumah. Saya setuju jika ini bisa mengurangi sampah sachet kemasan sabun-sabun,” kata Inggit di Gresik, Minggu (12/5).

Warga Kampung Siba Klasik memanfaatkan momen Car Free Day (CFD) di Gresik untuk mengampanyekan pengurangan sampah sachet. Foto: Ecoton

Warga Kampung Siba Klasik memanfaatkan momen Car Free Day (CFD) di Gresik untuk mengampanyekan pengurangan sampah sachet. Foto: Ecoton

Masyarakat Antusias Berjualan

Kampung yang menerapkan konsep zero waste ini tampak semangat untuk berjualan sekaligus berkampanye. Ketua Lembaga Zero Waste Kelurahan Sidokumpul, Saifudin Efendi mengatakan bahwa dirinya sudah menyiapkan rencana ini dari jauh-jauh hari.

“Ya, pasti perlu persiapan, kami berkolaborasi dengan tim penyuluh zero waste, karang taruna, bank sampah, dan PKK yang ada di kampung untuk wujudkan refill sabun ini,” terangnya di Gresik, Minggu (12/5).

BACA JUGA: Praktik Guna Ulang Solusi Kurangi Sampah Plastik dan Krisis Iklim

Pria yg akrab disapa Ipung ini mengatakan bahwa di Kampung Siba Klasik sudah memiliki toko refill. Jadi, hal ini bukan sesuatu yang baru bagi masyarakat di kampung tersebut untuk berjualan konsep refill.

“Sejak januari 2024, kami sudah mengembangkan toko refill bernama Eco Refill agar masyarakat bisa mengurangi konsumsi produk sabun sachet dan berbelanja dengan konsep baru yang berkelanjutan,” tambahnya.

Kampanye Kampung Siba Klasik Perlu Dukungan

Pegiat Zero Waste Ecological Observation and Wetland Conservations (Ecoton), Tonis Afrianto berpendapat ini sebuah langkah maju memperkenalkan sistem refill ke publik.

“Apa yang Kampung Siba Klasik lakukan ini langkah maju karena berinisiatif memperkenalkan sistem refill sabun rumah tangga ke publik lewat car free day. Ya, semoga ada dukungan dari pemerintah agar kampanye pengurangan plastik sachet terus berjalan melalui inovasi ini,” tegasnya.

Sebelumnya, awal tahun 2024, Ecoton juga telah merilis melalui brand audit bahwa penemuan sampah sachet mencapai puluhan ribu pieces.

“Berdasarkan temuan tahun 2023 sampai awal 2024, kami menemukan pencemaran lingkungan karena sampah plastik sachet sebanyak 33.112 pieces bocor ke perairan sungai dan pantai. Sehingga sachet ini perlu dikurangi, bahkan dihentikan,” imbuhnya.

 

Penulis: Dini Jembar Wardani

Editor: Indiana Malia

Top