KKP Jadikan Ulammart Wadah Standar UMKM Perikanan

Reading time: 3 menit
KKP menjadikan Ulammart sebagai salah satu percontohan wadah fasilitasi UMKM Perikanan. Foto: KKP
KKP menjadikan Ulammart sebagai salah satu percontohan wadah fasilitasi UMKM Perikanan. Foto: KKP

Jakarta (Greeners) – Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menjadikan Ulammart sebagai salah satu percontohan wadah fasilitasi UMKM Perikanan untuk dapat naik kelas. Melalui Ulammart, Ditjen Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSPKP) memberikan satu format pemasaran dan pendampingan UMKM. Hal itu melalui kurasi yang sangat ketat mencakup administrasi usaha, rasa, hingga kemasan produk.

“Produk yang mereka hasilkan harus memiliki sertifikasi kelayakan pengolahan (SKP) dan perizinan lainnya, serta rasa dan kemasan memenuhi syarat,” ujar Dirjen PDSPKP, Budi Sulistiyo melalui siaran pers.

BACA JUGA: KKP: Program Ekonomi Biru Tingkatkan Kesehatan Lingkungan

Budi menambahkan, KKP akan mengembangkan program Ulammart secara bertahap mulai tahun 2024. Dia berharap masing-masing kabupaten bisa memiliki minimal satu Ulammart sebagai sentra kurasi, pemasaran, hingga pendampingan UMKM.

Khusus UMKM yang tak lolos kurasi, Ditjen PDSPKP bersama dinas kelautan perikanan daerah akan mendampingi hingga produk mereka bisa lolos.

“Kami lakukan kegiatan ini secara bersama-sama dengan dinas kelautan dan perikanan daerah. Kami telah punya satu pilot project di Stasiun Gambir. Di sini konsepnya bukan warung oleh-oleh, tetapi kami arahkan UMKM menjadi naik kelas setelah melalui kurasi,” urainya.

KKP menjadikan Ulammart sebagai salah satu percontohan wadah fasilitasi UMKM Perikanan. Foto: KKP

KKP menjadikan Ulammart sebagai salah satu percontohan wadah fasilitasi UMKM Perikanan. Foto: KKP

KKP Memamerkan Produk Perikanan

Dalam peringatan Harkannas ke-10 Tahun 2023 kali ini, KKP memamerkan sejumlah produk perikanan unggulan daerah serta binaan Ulammart. Tujuannya untuk menginspirasi publik dalam meminati sekaligus menikmati ikan.

Budi memaparkan, saat ini ikan tidak hanya menjadi lauk. Sudah banyak varian olahan ikan menjadi camilan atau kudapan sarat gizi, seperti biskuit ikan, egg-roll ikan, cake ikan, pudding ikan, dan lain sebagainya.

Ragam produk tersebut, kata Budi, membuktikan bahwa olahan ikan sudah tidak amis lagi dan enak untuk camilan sehat. Sebab, pada acara Harkannas kali ini juga dibagikan biskuit ikan gratis bagi anak-anak. Biskuit tersebut mengandung hidrolisat protein ikan.

“Silakan coba, jadi tidak usah takut amis dalam mengonsumsi ikan,” terangnya.

BACA JUGA: KKP Gandeng Gen-Z Surabaya Lestarikan Ekosistem Biota Laut

Menurutnya, tema Harkannas ”Ikan untuk Generasi Emas’’ meliputi dua konsekuensi logis. Pertama, mewujudkan sumber daya ikan secara keberlanjutan, sehingga generasi mendatang tetap bisa menikmati ikan. Kedua, menjadikan ikan dengan segala keunggulan kandungan gizi.

Terutama protein, asam lemak omega 3, dan mikro nutrient lainnya menjadi penopang ketahanan pangan nasional, pemenuhan gizi. Sekaligus investasi untuk mewujudkan generasi emas 2045.

Selain itu, kedua isu ini sama-sama penting karena Indonesia akan menghadapi bonus demografi tepat di usia 100 tahun pada 2045 nanti. Kondisi tersebut menjadi tantangan sekaligus peluang bagi Indonesia untuk menyiapkan dan mewujudkan generasi emas. Seperti mencetak generasi muda Indonesia yang berkualitas, berdaya saing, dan berperadaban unggul.

Wujudkan Generasi Emas dengan Pemenuhan Gizi

Direktur Pemasaran Ditjen PDSPKP, Erwin Dwiyana mengatakan pemenuhan gizi yang baik menjadi salah satu kunci sukses mewujudkan generasi emas. Karenanya, pada momen Hari Ikan Nasional kali ini, dia mengajak masyarakat menjadikan ikan sebagai sumber pemenuhan gizi yang utama.

“Bagi yang kurang suka ikan karena aromanya, durinya, bentuknya, atau karena hal lainnya, dapat mencoba beralih ke pilihan menarik aneka produk olahan ikan,” kata Erwin.

Erwin menambahkan, Harkannas tahun ini tak hanya menampilkan pameran produk perikanan dan lomba masak serba ikan tingkat nasional. Ada pasar ikan murah, pembagian ikan gratis, talkshow, hingga pencanangan Tahun Tuna Indonesia 2024.

“Di momen ini, kami sekaligus mensosialisasikan perikanan berkelanjutan yang terhubung dengan pasar domestik dan global bersama mitra yang memiliki perhatian yang sama,” urainya.

 

Penulis: Dini Jembar Wardani

Editor: Indiana Malia

Top