Berita Harian
Ribuan lokasi pertambangan tanpa izin (PETI) yang tersebar di Indonesia ditemukan oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).
Otoritas kampus IPB bersama Dinas Kesehatan kabupaten Bogor dan Kementerian Kesehatan telah menetapkan status Kejadian Luar Biasa (KLB) hepatitis A di wilayahnya.
Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) meluncurkan Rencana Strategis (Renstra) untuk peningkatan efektivitas pengawasan obat dan makanan periode 2015-2019 berbasis risiko dan lebih mengutamakan langkah pencegahan.
KLHK memasukkan PT Freeport Indonesia dalam kategori merah pada Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan dalam pengelolaan lingkungan.
Dinas Kebersihan DKI Jakarta mengaku tengah melakukan audit terhadap seluruh alat penyaring sampah pada pintu air sungai yang tersebar di lima wilayah Ibukota Jakarta.
Pertemuan Para Pihak ke-21 (COP 21) Konvensi Kerangka Kerja PBB untuk Perubahan Iklim (UNFCCC) telah resmi ditutup dengan diadopsinya Kesepakatan Paris atau Paris Agreement.
Friends of the Earth International menyatakan negara-negara maju telah memberikan rakyat kesepakatan palsu mengenai penanganan perubahan iklim global.
KLHK menyatakan akan memasukkan anggaran untuk memfasilitasi pembentukan Peraturan Daerah tentang pengakuan hutan adat pada daftar isian penggunaan anggaran (dipa) anggaran tahun 2016.
Friends of the Earth (FoE) Internasional meluncurkan sebuah laporan yang menemukan adanya dukungan finansial dari investor asing terhadap sejumlah perusahaan perkebunan yang menyebabkan kebakaran di Indonesia.
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) meluncurkan Deklarasi Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Akibat Pertambangan.
Walhi DKI Jakarta meminta adanya satu pintu informasi terkait ramainya pemberitaan di media mengenai dugaan penyebab kematian massal ikan di Teluk Jakarta.
Dalam Kejuaraan Dunia Arung Jeram (World Rafting Championship/WRC) 2015 yang berlangsung di Sungai Citarik, Jawa Barat, Brasil berhasil meraih medali emas terbanyak.
KNTI mempertanyakan sikap UNEP yang justru lebih memilih mendorong lahirnya sebuah skema Pembiayaan Karbon Biru atau Blue Carbon Fund (BCF), daripada memperkuat upaya global memotong emisi karbon.