Gerakan Pilah Sampah Dari Rumah Singgah Di Kota Bitung

Reading time: 2 menit
Gerakan Pilah Sampah Dari Rumah Singgah Bitung
Foto : DitPS KLHK

Jakarta (Greeners) – Lakukan aktivasi keliling daerah, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) melalui Direktorat Pengelolaan Sampah Limbah dan B3 (PSLB3) memilih Kota Bitung, Sulawesi Utara sebagai kota kedua untuk sosialisasi Gerakan Nasional Pilah Sampah Dari Rumah (GNPSDR). Sebagai salah satu indikator penanganan sampah, gerakan pilah sampah dari rumah ini akan dimasukkan dalam penilaian Adipura oleh KLHK.

Direktur Jenderal PSLB3 Rosa Vivien Ratnawati mengatakan sosialisasi Gerakan Nasional Pilah Sampah Dari Rumah dilakukan di Kota Bitung karena Bitung memiliki komitmen yang baik dalam pengelolaan lingkungan hidup. Dilihat dari masyarakat Kota Bitung yang sudah memiliki kesadaran dalam mengurangi plastik.

“Kita ingin Gerakan Pilah Sampah Dari Rumah ini lebih advance dari gerakan pengurangan yang sudah dilakukan, yakni dengan tidak menggunakan botol plastik atau kantong kresek sekali pakai. Jadi dipilihnya Kota Bitung ini semoga bisa menjadi contoh untuk kota-kota lain dalam pengurangan maupun pemilahan sampah bahwa Indonesia bisa mengelola sampah dengan baik,” ujar Vivien saat menemui media usai acara Peluncuran GNPSDR di CFD, Bitung, Sulawesi Utara, Sabtu (21/09/2019).

BACA JUGA : KLHK Luncurkan Program Gerakan Nasional Pilah Sampah Dari Rumah

Vivien mengatakan jika manusia per hari menghasilkan sampah sebesar 0.7 kg. Jika jumlah tersebut tidak dikurangi dan tidak dilakukan penanganan, Indonesia akan terus menerus menjadi penghasil sampah terbesar kedua di dunia dengan jumlah sampah sebesar 65,8 juta ton per tahunnya.

Untuk mengendalikan jumlah sampah tersebut, KLHK memasukkan Gerakan Pilah Sampah Dari Rumah ini di penilaian Adipura untuk mendukung Indonesia bersih di tahun 2025 dengan Peraturan Presiden No 97 Tahun 2017 tentang Kebijakan dan Strategi Nasional Pengelolaan Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis Sampah Rumah Tangga dengan target nasional pengurangan 30% dan penanganan 70%.

Vivien menyampaikan, KLHK ingin mensosialisasikan bahwa mendapatkan adipura saat ini sangat berbeda dengan yang dulu. Tidak hanya sekedar kebersihan fisik dan pengurangan, tapi harus ada dokumen Kebijakan Strategi Daerah (Jakstrada) yang sudah dibuat oleh pemerintah daerah.

Gerakan Pilah Sampah Dari Rumah Singgah Di Bitung

Foto : DitPS KLHK

“Untuk itulah dalam Jakstrada itu yang kami nilai kapasitas pengelolaan sampah yang di masyarakat bagaimana, seperti pemilahan sampah dari rumah ini, pengurangan yang dilakukan oleh masyarakat dilihat dan daerah harus mengidentifikasi apa dilihat perkembangannya, pengurangannya berapa terus dipantau,” jelas Vivien.

Menjawab tantangan tersebut, Walikota Bitung, Maximiliaan Jonas Lomban mengatakan dipilihnya Kota Bitung menjadi tempat peluncuran Gerakan Pilah Sampah dari Rumah ini membuat Kota Bitung beserta masyarakatnya makin semangat dalam mengelola sampah.

BACA JUGA : Karhutla Di Indonesia, Lebih Dari 300 Ribu Hektar Lahan Terbakar

“Kami mohon dengan bimbingan KLHK, masyarakat kota Bitung dan pemerintah bisa memperoleh Adipura Kencana ke depannya. Tentunya dengan tantangan yang diberikan Bu Vivien untuk menggerakan bank sampah sebagai tempat untuk mendukung program pemilahan sampah,” ujar Lomban.

Diketahui saat ini Kota Bitung hanya memiliki 15 bank sampah yang aktif dari keseluruhan total kelurahan yakni 69. Menurut Vivien, seharusnya bank sampah dimiliki setiap kelurahan di suatu daerah. Dengan begitu, pemanfaatan kembali sampah menjadi nilai ekonomi berjalan dengan baik.

“Dari jumlah kelurahan 69, hanya 15 yang aktif, dan target dari pemerintah pusat untuk setiap kelurahan memiliki bank sampah maka itu PR kita pemda untuk lebih mengedukasi masyarakat untuk melakukannya,” ujarnya.

Penulis: Dewi Purningsih

Top