Gunung Bromo Lontarkan Material Vulkanik, Wisatawan Diimbau Waspada

Reading time: 2 menit
material vulkanik
Bongkahan material vulkanik dari Gunung Bromo. Foto: greeners.co/Muhajir Arifin

Probolinggo (Greeners) – Gunung Bromo di Jawa Timur terus aktif dan melontarkan material vulkanik hingga sejauh 1 kilometer dari bibir kawah. Lontaran material dari kawah ini bahkan tidak teramati oleh Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) pos pengamatan gunung api Bromo, di Sukapura, Probolinggo.

Material vulkanik gunung api yang berstatus Waspada (Level II) ini terjadi beberapa hari terakhir. Sejumlah petugas menemukan material baru yang belum bercampur debu di sejumlah titik.

“Kami menemukan material baru yang dilontarkan dari dalam kawah. Kami pastikan itu material baru karena masih terlihat bersih belum bercampur debu,” ujar Serma Nurhuda Dodik, Babinsa Desa Ngadisari, Kecamatan Sukapura, pada Rabu (14/12).

BACA JUGA: Gunung Bromo Siaga, Radius 2,5 Kilometer Harus Steril

Menurut anggota Koramil 0820/07 Sukapura ini, peristiwa yang paling mengerikan terjadi pada Senin(12/12) lalu. Di hari itu, sekitar pukul 05.30 WIB, terjadi lontaran material berupa bola api naik ke atas seperti berputar menyala merah.

Material tersebut terlontar bersamaan dengan asap yang naik dari kawah Gunung Bromo. Lontaran bola api kemudian menyebar ke beberapa titik namun berwarna merah, ungu, biru dan beberapa warna yang lain.

“Setengah jam kemudian saya bersama warga naik sekeliling kawah sampai ke puncak kawah dan mendapati beberapa bebatuan yang baru terlontar tersebut,” tutur Nurhuda sambil menunjukkan bebatuan yang dimaksud.

material vulkanik

Petugas menunjukkan material vulkanik baru yang terlontar dari kawah Gunung Bromo. Material vulkanik ini tersebar di beberapa titik di kawasan Gunung Bromo. Foto: greeners.co/Muhajir Arifin

Pengamat gunung api PVMBG pos pengamatan gunung api Bromo, Nur Hidayat, mengatakan, lontaran material tersebut tidak teramati. Hal itu disebabkan karena saat terjadi lontaran, di sekitar gunung Bromo tengah diguyur hujan. “Sementara tremor dengan amplitudo maksimal (amax) antara 0.5-6 mm, dominan 1 mm,” jelasnya.

Menurut Nur Hidayat, erupsi gunung berketinggian 2.329 meter di atas permukaan laut tersebut belum stabil. Karena itu, ia mengimbau agar masyarakat dan wisatawan atau pendaki tidak diperbolehkan memasuki kawasan dalam radius satu kilometer dari kawah aktif. “Sewaktu-waktu bisa terjadi lontaran material dari dalam kawah yang membahayakan keselamatan manusia,” imbuhnya.

BACA JUGA: Gunung Bromo Waspada, Masyarakat Tengger Tetap Gelar Upacara Kasada

Gunung Bromo yang berada di Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) merupakan salah satu dari 10 destinasi prioritas nasional. Setiap hari kawasan ini ramai dikunjungi wisatawan.

Saat libur, wisatawan dipastikan membludak. Para wisatawan memadati Puncak Penanjakan dan Bukit Kingkong di Desa Wonokriti, Kecamatan Tosari di wilayah Kabupaten Pasuruan, untuk menyaksikan sun rise. Dua lokasi tersebut merupakan lokasi terbaik untuk menyaksikan keindahan matahari terbit di Gunung Bromo.

Selain matahari terbit, para wisatawan juga bisa menikmati keindahan hamparan lautan pasir, savana, Gunung Batok, Bukit Cinta dan lokasi lain di kawasan ini. Wisatawan bisa memanfaatkan jasa transportasi mobil jip, kuda hingga ojek untuk berkeliling di kaldera Bromo.

Para wisatawan juga naik ke gunung untuk melihat kawah secara langsung. Meski petugas melarang wisatawan naik ke gunung, peringatan tersebut sering dibaikan dan tetap nekat naik meski berbahaya.

Penulis: MA/G12

Top