HUT ke 486, Diharapkan Jakarta Bebas Macet dan Banjir

Reading time: 2 menit

Jakarta (Greeners) – Ada harapan khusus bagi Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) pada Hari Ulang Tahun (HUT) DKI Jakarta ke 486 yang jatuh pada Sabtu (22/6) kemarin.

Jokowi mengharapkan Kota Jakarta terus maju dan berkembang menjadi kota megapolitan yang dinamis. “Harapan saya, Jakarta tetap terus maju dan maju terus. Memang itu harapan kita. Tidak mungkin kota sebesar ini statis, diam. Kota Jakarta harus bergerak sehingga terus maju dan maju terus,” kata Jokowi di Balaikota DKI, Jakarta, Senin (24/6).

Pembangunan Kota Jakarta yang diprioritaskan pada tahun ini dan tahun kedepan adalah menuntaskan masalah kemacetan dan banjir yang masih menghiasi wajah Ibukota.

“Macet dan banjir itu yang saya harapkan bisa tuntas. Memang konsentrasi kita kesana. Saya kira semua (perbaikan) sudah dimulai,” ujarnya.

Dia mengakui hingga saat ini, masih banyak masalah infrastruktur yang belum dapat diselesaikan untuk mewujudkan Jakarta bebas banjir dan macet. Namun, Pemprov DKI akan berupaya secepat mungkin mempercepat pembangunan infrastruktur di Jakarta. Sehingga dua harapan tersebut dapat terwujud dan dinikmati oleh seluruh warga Jakarta.

“Iya masih banyak masalahnya. Tidak mungkin dalam waktu tiga minggu bakalan rampung. Problem Jakarta, permasalahan infrastruktur, kami pengennya kebut-kebutan. Tetapi sekali lagi ada program yang bisa dipercepat, tapi ada juga harus melalui tahapan proses dan waktu,” tukasnya.

Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta Ferrial Sofyan mengingatkan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo dan Basuki Tjahaja Purnama untuk segera menyelesaikan tiga masalah utama di Ibu Kota.

Dipaparkannya dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2013-2017, terdapat sembilan program unggulan. Yaitu pengembangan sistem transportasi meliputi pembangungan Mass Rapid Transit (MRT), Light Rapid Transit (LRT), koridor busway, penambahan armada busway, penataan trayek dan peremajaan armada bus sedang.

Lalu antisipasi banjir, rob dan genangan air, program peningkatan kualitas lingkungan perumahan dan pemukiman kota, program peningkatan kualitas dan kuantitas ruang terbuka hijau (RTH) serta program pengurangan ketimpangan ekonomi dan perluasan kesempatan kerja.

Selanjutnya, program pembangunan budaya multi kultur, progam peningkatan pelayanan publik, peningkatan kualitas pendidikan serta peningkatan kualitas kesehatan masyarakat.

“Dari sembilan program unggulan yang dicanangkan tersebut, maka masalah di bidang infrastruktur memiliki nilai investasi yang cukup besar. Seperti pembangunan MRT dengan nilai investasi mencapai Rp 15,6 triliun,” kata Ferrial.

Kemudian yang harus dilakukan terobosan  dan revolusioner dalam program penanganan kemacetan lalu lintas. Langkah tersebut dalam jangka pendek dapat dirasakan langsung oleh masyarakat. Antara lain melakukan pembatasan kendaraan pribadi ke Jakarta, penghapusan areal parkir di badan jalan.

“Perlu dipikirkan apakah ada efektifitasnya bila Pemprov DKI menyusun konsep sistem informasi parkir yang dapat diketahui oleh seluruh pengguna kendaraan di Jakarta. Dimana konsep ini telah diterapkan terlebih dahulu di negara-negara lain,” ujarnya.

Dewan juga mencatat, lanjutnya, beberapa yang perlu penanganan serius oleh Pemprov DKI. Seperti rencana untuk melaksanakan pekerjaan sodetan kali Ciliwung-Kanan Banjir Timur (KBT) sepanjang 2,1 kilometer. Hal ini dilakukan untuk mengurangi beban aliran sungai Ciliwung, normalisasi kali Ciliwung yang dimulai dari Pintu Air Manggarai-Jembatan TB Simatupang serta revitalisasi drainase yang menjadi tanggung jawab Pemerintah Pusat melalui Kementerian Pekerjaan umum. (G06)

Top