Jalur Pendakian Gunung Semeru Akan Dibuka Kembali Pada 1 Mei 2016

Reading time: 2 menit
Gunung Semeru. Foto: pixabay.com

Jakarta (Greeners) – Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) menyampaikan bahwa jalur pendakian Gunung Semeru yang berada di perbatasan Kabupaten Lumajang dengan Malang, Jawa Timur akan dibuka pada 1 Mei 2016. Kepala Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) John Kennedie mengatakan keputusan tersebut didapat sesuai hasil rapat koordinasi dengan sejumlah pihak terkait.

“Sesuai hasil rapat, maka pendakian Gunung Semeru akan resmi dibuka untuk umum pada Minggu, tanggal 1 Mei,” katanya saat dihubungi oleh Greeners, Jakarta, Kamis (28/04).

Meski demikian, terusnya, jalur pendakian Gunung Semeru dibatasi hanya sampai Kalimati. Para pendaki dilarang naik ke puncak Semeru (Mahameru) karena berbahaya sesuai dengan rekomendasi dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG).

Saat ini, terang John, status Gunung Semeru yang memiliki ketinggian 3.676 meter dari permukaan laut itu berada pada level II (waspada), sehingga pendaki tidak boleh melakukan aktivitas dalam radius empat kilometer dari puncak Jonggring Saloko karena dirasa masih terlalu berbahaya.

“Jumlah pendaki yang melakukan pendakian ke Gunung Semeru baik wisatawan domestik maupun mancanegara akan dibatasi sebanyak 500 orang setiap harinya dan para pendaki bisa mendaftar dengan datang langsung ke Pos Ranu Pani atau melalui pendaftaran online,” tambahnya.

Menurut John, petugas sudah melakukan survei untuk membersihkan jalur pendakian dari tanah longsor dan pohon tumbang saat gunung tertinggi di Pulau Jawa tersebut ditutup selama empat bulan. Saat ini, lanjutnya, jalur pendakian dipastikan aman untuk dilalui para pendaki.

“Saya imbau para pendaki yang hendak melakukan pendakian harus mempersiapkan diri dengan membawa surat keterangan dokter dan membawa perlengkapan yang lengkap, serta logistik yang memadai,” ujarnya.

Dibukanya jalur pendakian ini juga akan dilakukan setelah pelaksanaan Jambore Sapu Gunung pada tanggal 30 April 2016. Dalam kegiatan tersebut akan dilakukan pembacaan Deklarasi Gunung Lestari dan Kode Etik Pecinta alam yang dipusatkan di area perkemahan Ranu Pani, Gunung Semeru, Taman Nasional Bromo Tengger Semeru.

Sebagai informasi, jalur pendakian Gunung Semeru ditutup sejak 4 Januari 2015 karena terjadinya cuaca buruk dan pemulihan ekosistem, sehingga hampir empat bulan tidak ada aktivitas pendakian di gunung tertinggi di Pulau Jawa tersebut.

Kegiatan Jambore Sapu Gunung Indonesia sendiri diinisiasi oleh media lingkungan hidup Greeners.co bekerjasama dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan melalui Ditjen PSLB3 dan Ditjen KSDAE serta komunitas Sapu Gunung dan mahasiswa pecinta alam. Diperkirakan kegiatan Jambore Sapu Gunung akan dihadiri 1.000 orang dari sekitar 300 komunitas pecinta alam dan komunitas outdoor Indonesia.

Penulis: Danny Kosasih

Top