JLC Lepas 13 Ekor Lutung Jawa di Hutan Coban Talun

Reading time: 2 menit

MALANG (Greenersmagz) – Javan Langur Center atau pusat rehabilitasi Lutung Jawa sub spesies jawa bagian timur (trachypithecus auratus) melepas 13 ekor lutung jawa di hutan kawasan Coban Talun, Kota Batu, Jawa Timur setelah menjalani rehabilitasi sejak tahun 2008 lalu.

Satu per satu lutung di kandang penangkaran dimasukkan ke dalam kotak kayu untuk dipindahkan ke kandang pelepasan di dalam hutan di kawasan Coban Talun. Lutung-lutung tersebut terbagi dalam dua kelompok, masing-masing kelompok enam ekor yang terdiri dari satu pejantan lima ekor betina. Sebelumnya, mereka telah menjalani bongkar pasang kelompok sebelum akhirnya terbentuk sebuah kelompok. “Proses pembentukan kelompok ini yang butuh waktu lama,” kata Manajer Project JLC Iwan Kurniawan, sebelum memindahkan kelompok lutung, Kamis (13/09/2012).

Menurutnya, dua kelompok lutung ini akan dilepas secara seremonial pada hari Sabtu (15/09/2012) lusa. Namun, hari ini dua kelompok lutung ini dipindahkan dulu di kandang pelepasan yang berada di dalam hutan.

Lokasi pelepasan dua kelompok lutung ini, kata Iwan, merupakan hutan primer yang merupakan habitat lutung jawa. Menurutnya, di Jawa Timur, terdapat sekitar 2.500 sampai 3.000 ekor lutung jawa yang terlihat di lapangan. Sayangnya jumlah itu tidak seimbang dengan luasan hutan yang ada karena banyak areal yang dulu merupakan habitat lutung kini beralih fungsi.

Di hutan kawasan Coban Talun ini terdapat 69 jenis tumbuhan yang dapat dimanfaatkan untuk kebutuhan makan lutung dan hampir 90 persen tumbuhan di hutan itu juga termasuk jenis makanan lutung.  Iwan menambahkan, sekitar tahun 1990-an, di hutan kawasan Coban Talun merupakan habitatnya lutung jawa, namun karena banyak perburuan dan pembalakan liar, saat ini hanya terdeteksi 2 kelompok saja. Itupun tempatnya di dalam hutan paling dalam.

Lokasi pelepasan dua kelompok lutung ini berada di kawasan pinggir hutan dan tidak berdekatan dengan lokasi kelompok lutung di hutan bagian dalam. Tujuannya, untuk memudahkan dalam pengawasan terhadap dua kelompok lutung ini. Sebab, meski sudah dilepas di alam bebas, namun pergerakan mereka tetap dipantau oleh petugas sejauh mana perkembangan mereka di alam.

JLC juga menggandeng pihak masyarakat sekitar hutan agar tidak melakukan perburuan liar di hutan itu serta mengajak mereka untuk turut menjaga kelestarian hutan dan habitat lutung. Petugas Perhutani, Sigit juga berharap agar setelah lutung tersebut dilepas, masyarakat sekitar hutan tidak memburunya. “Kami sudah melakukan sosialisasi kepada masyarakat agar tidak memburu lutung,” katanya. (G17)

Top