Kanker pada Anak, Orangtua Diimbau Rutin Periksa Kesehatan Anak

Reading time: 2 menit
kanker pada anak
Foto: greeners.co/Dewi Purningsih

Jakarta (Greeners) – Setiap tahun tanggal 15 Februari diperingati sebagai Hari Kanker Anak Internasional. Namun, angka kematian anak penderita kanker masih tinggi dikarenakan penderita terlambat ditangani.

“Setiap tahun ada 175 ribu anak-anak di dunia yang didiagnosis mengidap kanker yang 90 ribunya diperkirakan meninggal. Angka tersebut sangat tinggi. Bisa dibayangkan angka kematiannya mencapai 60 persen,” ujar Direktur Utama RS Kanker Dharmais Prof. dr . Abdul Kadir, PhD, Sp.THT-KL di Jakarta, Kamis (15/02).

Lebih lanjut Abdul menjelaskan, pengidap penyakit kanker pada anak kebanyakan di bawah usia 18 tahun dan jumlah penderitanya semakin meningkat dari tahun ke tahun. Ia memperkirakan, saat ini jumlah anak penderita kanker sudah mencapai 2 persen dari populasi penduduk Indonesia.

“Penyakit kanker sangat rentan pada umur 5 sampai 15 tahun dan menjadi penyebab kematian kedua di seluruh dunia,” katanya.

BACA JUGA: Hari Kanker Sedunia, Masyarakat Diajak Mendeteksi Kanker Sejak Dini

Abdul mengakui bahwa sampai saat ini kanker pada anak masih dalam tahap penelitian sehingga belum bisa dipastikan secara jelas penyebab terjadinya kanker pada anak. Meski demikian, ia menyatakan bahwa ada beberapa faktor yang memengaruhi, diantaranya faktor genetik atau keturunan dan faktor lingkungan, seperti radiasi dan polusi.

Selain itu, rata-rata penyakit kanker pada anak gejalanya sukar dideteksi. Hal ini dikarenakan umumnya anak-anak belum bisa menyampaikan atau mengkomunikasikan rasa sakit yang dialami kepada orang tua. Oleh karena itu, Abdul menyarankan agar orang tua memeriksakan anaknya secara rutin ke fasilitas kesehatan, seperti rumah sakit, puskesmas, atau posyandu.

“Saya mengimbau kepada orang tua bilamana ada kecurigaan anaknya menderita kanker, maka secepatnya dibawa ke fasilitas kesehatan untuk memastikan dan mengkonfirmasi kesehatan anaknya, karena jika kanker diketahui sejak awal penyembuhannya akan lebih baik,” kata Abdul.

BACA JUGA: Program GP2SP, Upaya Kemenkes Melindungi Pekerja Perempuan

Sebagai informasi, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia melakukan press briefing Hari Kanker Anak Internasional 2018 pada Kamis (15/02). Tema tahun ini adalah ‘Mengembangkan Cara Penyembuhan dan Memajukan Cara Perawatan’.

“Setiap tanggal 15 Februari setiap tahunnya diperingati oleh sebagai Hari Kanker Anak Internasional sedunia untuk memberikan perhatian khusus kepada saudara-saudara kita, anak-anak kita, yang kebetulan menderita kanker. Harus diakui pula bahwa perlakuan atau tindakan pengobatan yang diberikan kepada pasien pasien kanker anak masih kurang,” kata Abdul.

Penulis: Dewi Purningsih

Top