Kemenkes: Skrining Kanker Serviks Modal Utama Cegah Kematian

Reading time: 2 menit
Perempuan penting untuk melakukan skrining kanker serviks sedini mungkin. Foto: Freepik
Perempuan penting untuk melakukan skrining kanker serviks sedini mungkin. Foto: Freepik

Jakarta (Greeners) – Penyakit kanker kini masih menjadi ancaman bagi kesehatan semua orang di dunia. Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengungkapkan bahwa perempuan penting untuk melakukan skrining kanker serviks sedini mungkin. Hal itu untuk menanggulangi kematian perempuan di Indonesia.

“Salah satu penyebab kematian tertinggi pada wanita di Indonesia adalah kanker serviks. Skrining kanker serviks menjadi salah satu modal utama untuk menanggulangi tingginya angka kematian akibat kanker serviks di Indonesia,” ujar Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono Harbuwono lewat keterangan tertulisnya.

Dante menambahkan, kanker serviks merupakan kanker kedua yang paling umum terjadi pada perempuan di Indonesia. Namun, 70% perempuan terdiagnosis kanker serviks saat sudah memasuki stadium lanjut. Padahal, pengobatan pada stadium ini menjadi kurang efektif. Akibatnya, 50% perempuan yang terdiagnosis kanker serviks meninggal dunia.

BACA JUGA: Setiap Tahun Kasus Kanker Terus Bertambah

Berdasarkan data Profil Kesehatan Indonesia tahun 2021, kanker serviks menempati urutan kedua setelah kanker payudara, dengan jumlah kasus sebanyak 36.633 kasus atau mencakup 17,2% dari seluruh kanker pada wanita. Angka ini menempatkan angka kematian sebanyak 21.003, atau 19,1% dari seluruh kematian akibat kanker.

Pemerintah telah melakukan sejumlah strategi untuk mengatasi masalah kanker serviks. Di antaranya vaksinasi HPV kepada anak-anak perempuan usia sekolah dan melakukan skrining deteksi kanker serviks sedini mungkin untuk perempuan-perempuan Indonesia.

Selain itu, pemerintah juga telah melakukan pilot project vaksinasi HPV gratis di sekolah-sekolah di Jakarta. Mereka sekaligus melakukan treatment atau perawatan yang adekuat untuk kanker serviks di Indonesia.

Perempuan penting untuk melakukan skrining kanker serviks sedini mungkin. Foto: Freepik

Perempuan penting untuk melakukan skrining kanker serviks sedini mungkin. Foto: Freepik

Kemenkes akan Melakukan Pemberantasan Kanker Serviks

Setiap tanggal 4 Februari diperingati sebagai Hari Kanker Sedunia. Pada momen ini, Kemenkes juga terus mengembangkan Rencana Aksi Nasional (RAN) Pemberantasan Kanker Serviks untuk Indonesia (2023-2030).

Visi masa depan rencana aksi yang Kemenkes bentuk yakni membuat kanker serviks sebagai penyakit masa lalu. Kemudian, setiap perempuan pada semua demografi sosial ekonomi dapat hidup sehat dan bebas dari ancaman kanker serviks.

BACA JUGA: Deteksi Dini Kanker, LIPI Perkenalkan Kit Kanker Payudara HER2

“Prioritas pada rencana aksi nasional adalah skrining kanker serviks, dengan target menskrining 75% dari seluruh perempuan berusia 30-69 tahun. Skrining ini menggunakan metode pemeriksaan DNA HPV yang memiliki kualitas yang terjamin,” lanjut Dante.

Salah satu bagian penting pada rencana aksi nasional ini yakni peralihan metode skrining kanker serviks primer dari metode yang ada saat ini ke skrining DNA HPV. Pada 2020, skrining kanker serviks melalui metode inspeksi visual asam asetat (IVA) dan pemeriksaan sitologi hanya mencakup 9,3% perempuan dalam populasi target, dengan variasi yang signifikan antarprovinsi.

Metode Skrining Dilakukan Sesuai Protokol Klinis

Metode skrining DNA HPV dilakukan dengan pedoman dan protokol klinis yang sesuai, termasuk transportasi untuk pengujian tersentralisasi, serta memperkuat kemampuan laboratorium.

Kemenkes juga mempertimbangkan strategi skrining alternatif. Misalnya, skrining di tempat layanan kesehatan dan metode pengambilan sampel mandiri.

“Dengan demikian, untuk mencapai target skrining dalam upaya mengeliminasi kanker serviks, penting bagi Indonesia untuk menerapkan metode, alat, dan teknologi skrining yang efisien. Terutama dalam mencapai tujuan ini, RAN menyerukan peninjauan kembali bukti-bukti ilmiah internasional dan praktik terbaik,” ujar Dante.

 

Penulis: Dini Jembar Wardani

Editor: Indiana Malia

Top