Kenaikan Jumlah Hotspot Tidak Pengaruhi Upaya Pengurangan Emisi

Reading time: 2 menit
hotpspot
Direktur Jendral Pengendalian Perubahan Iklim KLHK Nur Masripatin. Foto: greeners.co/Danny Kosasih

Jakarta (Greeners) – Menurut data Posko Nasional Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla), Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), total hotspot berdasarkan satelit NOAA-19 per 1 Januari 2017 sampai dengan 7 Agustus 2017 dilaporkan sebanyak 1.341 hotspot. Jumlah ini naik sebanyak 108 titik (3,55%) dibandingkan dengan tahun 2016 periode yang sama, yaitu 1.295 hotspot.

Meski jumlah hotspot naik, hal tersebut diakui oleh Direktur Jendral Pengendalian Perubahan Iklim KLHK Nur Masripatin, tidak menyebabkan kebakaran besar dan asap yang menggangu seperti tahun 2016. Sehingga kondisi tersebut tidak mempengaruhi upaya pengurangan emisi dari sektor kehutanan sesuai amanat dari Nationally Determined Contribution (NDC).

“Upaya pemadaman dan siaga darurat yang dilakukan oleh Manggala Agni dan pihak-pihak lainnya ini yang bikin kebakaran tidak membesar, jadi asap pun tidak meluas,” ujarnya kepada Greeners, Jakarta, Selasa (08/08).

BACA JUGA: Hotspot Meluas, 93 Titik Api Terdeteksi di Papua

Sebelumnya, per tanggal 7 Agustus 2017, pada Satelit NOAA-19 tidak terpantau titik api di wilayah Indonesia, sedangkan 3 titik api terpantau oleh satelit TERRA/AQUA (NASA) dengan tingkat kepercayaan ≥80%, yang terletak di Kabupaten Merauke, Papua. Data juga menyebutkan, sebanyak 6 titik api terlihat berdasarkan data TERRA/AQUA (LAPAN), yaitu 1 titik di Sumatera Utara (Kabupaten Dairi), 1 titik di Jawa Tengah (Kabupaten Cilacap), 1 titik di Jawa Timur (Kabupaten Banyuwangi) dan 3 titik di Papua (Kabupaten Merauke).

Sampai saat ini patroli terpadu telah dilaksanakan di 3 provinsi, yaitu sebanyak 65 posko di Riau, 50 posko di Sumatera Selatan, dan 60 posko di Kalimantan Barat. Selanjutnya akan dilaksanakan patroli terpadu secara serentak di 8 provinsi yaitu di Riau, Sumatera Utara, Sumatera Selatan, Jambi, Kalimantan Tengah, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, dan Kalimantan Timur pada pertengahan bulan Agustus ini.

BACA JUGA: Sebanyak 282 Hotspot Terdeteksi secara Nasional

Sementara itu, groundcheck dan pemadaman terus dilakukan oleh Manggala Agni, bersama-sama dengan TNI, POLRI, BPBD, Dinas LHK, pihak swasta, dan Masyarakat Peduli Api. Di Sumatera Utara, pemadaman dilakukan di Dusun Podo Rukun, Desa Tanjung Mulia, Kecamatan Kampung Rakyat, Kabupaten Labuhan Batu, dengan luasan yang terbakar sekitar 30 hektar.

Di Riau, pemadaman dilakukan di Desa Sungai Putih, Kecamatan Tapung, Kabupaten Kampar, dan Desa Rimbo Panjang, Kecamatan Tambang, yang dibantu water bombing pada lokasi kebakaran seluas ± 5 hektar, serta di Desa Sungai Tengah, Kecamatan Sabak Auh, Kabupaten Siak dengan luas ±10 hektar. Di Jambi pemadaman dilakukan di Desa Suban, Kecamatan Batang Asam, Kabupaten Tanjung Jabung Timur. Sedangkan seluas ±1,5 hektar telah berhasil dipadamkan di Desa Sungai Rambutan, Kecamatan Indralaya Utara, Kabupaten Ogan Ilir, Sumatera Selatan.

Penulis: Danny Kosasih

Top