Kenaikan Suhu di Benua Artik Picu Wabah Antraks

Reading time: 2 menit
antraks
Foto: pixabay.com

London, 15 Agustus 2016 – Situasi darurat medis diumumkan di Yamal, Siberia, setelah pasukan unit senjata biologis diturunkan untuk mengatasi wabah antraks.

Seorang bocah berusia 12 tahun meninggal dunia setelah mengkonsumsi daging rusa yang terjangkit wabah antraks bersama dengan beberapa orang lainnya. Selain itu, ribuan rusa yang diduga menyebarkan wabah antraks telah dimusnahkan.

Salah satu penyebab mewabahnya antraks, salah satu penyakit mematikan di dunia, adalah kenaikan suhu di Siberia utara beberapa minggu belakangan. Suhu yang tercatat antara 25°C dan 35°C, tertinggi untuk tahun ini.

Antraks, yang disebabkan oleh bakteri Bacillum anthracis, dapat terjadi di areal tertentu saja, terutama disebarkan oleh hewan pemakan rumput. Wabah antraks juga diduga dikembangkan sebagai senjata perang.

Tereksposnya Bangkai Binatang

Wabah antraks terakhir kali tercatat pada tahun 1941 di Artik Rusia saat beberapa orang dan ribuan rusa ditemukan mati. Namun, para ahli mengatakan bahwa cuaca panas telah menyebabkan es meleleh dan menyingkapkan bangkai hewan yang terinfeksi antraks 75 tahun silam.

Kemungkinan lainnya, sumber berasal dari orang-orang yang terinfeksi antraks pada tahun 1930 hingga 1940. Masyarakat nomad, Nenets dan Khanty, yang hidupnya sebagai penggembala rusa, tidak mengubur jenazah di dalam tanah melainkan menaruh mayat di peti-peti dan ditempatkan di perbukitan.

Teorinya adalah cuaca panas membuat spora dari antraks dilepaskan dari pemakaman dan terbawa oleh angin.

Profesor Claire Heffernan, spesialis penyakit menular di School of Veterinary Science di Universitas Bristol, Inggris, telah memperingatkan bahwa dampak perubahan iklim terhadap populasi hewan dan manusia di benua Artik. Ia menambahkan bahwa wabah ini akan terulang kembali apabila pemanasan masih berlangsung dan pemakaman tersebut masih terus terbuka.

Ia mengatakan kepada Climate News Network, “kesehatan manusia dan binatang sangat berkaitan di Artik, bahkan mungkin lebih dari tempat lainnya di bumi ini, jadi sangat mungkin wabah ini terus muncul karena banyaknya area yang terkontaminasi tapi sudah terlupakan sejak lama.”

Lebih dari 40 orang yang diduga terjangkit wabah antraks masih mendapatkan perawatan. Ada laporan menyatakan bahwa akan ada vaksinasi terhadap lebih dari 40.000 rusa untuk menghentikan penyakit berbahaya ini semakin menyebar.

Dmitry Kobylkin, gubernur Yamal, mengatakan kepada koran Siberian Times bahwa kematian bocah tersebut karena antraks sangatlah mengejutkan.

Ia mengatakan, “Hanya Tuhan yang tahu, kami sudah berupaya sekuat tenaga sejak hari pertama, dan melakukan segalanya untuk menyelamatkan nyawa, namun infeksi ini sangat lihai, kembali setelah 75 tahun dan mengambil nyawa anak itu.”

Profesor Heffernan mengatakan penyakit lainnya, terutama tuberkolosis (TB), juga menjadi masalah pelik di benua tersebut.

Ancaman Kesehatan

Munculnya wabah penyakit tidak hanya disebabkan oleh kondisi cuaca tapi juga perubahan gaya hidup. Komunitas yang hidupnya berpindah-pindah akhirnya menetap lebih dikarenakan menyusutnya luasan es yang juga berfungsi sebagai tempat menggembala tradisional dan berburu. Menjadi kota tetap tapi dengan fasilitas kesehatan seadanya dan kurangnya fasilitas sanitasi, penyebaran penyakit menjadi lebih cepat.

Perlu adanya sistem pengawasan yang lebih sinergi di kawasan Artik untuk bisa menanggulangi ancaman kesehatan, kata Profesor Heffernan.

Ia mengatakan, “Keunikan geo-politis dari delapan negara Artik memiliki kemampuan untuk memberikan contoh terkait betapa efektifnya bio-security antar negara ketimbang menjadi contoh penyebaran penyakit.”

Namun, kenaikan suhu dan menyusutnya lapisan es di Siberia bukanlah satu-satunya yang berpengaruh terhadap kesehatan. Munculnya lubang hitam di area tersebut pada beberapa tahun belakangan diduga dipicu oleh ledakan akibat melelehnya es dan terlepasnya gas rumah kaca, gas metan ke udara.

Menyusutnya lapisan es juga meningkatnya aktivitas eksplorasi bahan bakar fosil di Artik. Yamal telah berubah menjadi daerah industri migas yang besar bagi Rusia. – Climate News Network

Top