Lingkungan Hidup, Banjir dan Macet Jadi Fokus Pembangunan DKI 5 Tahun Kedepan

Reading time: 2 menit
Lingkungan Hidup, Banjir dan Macet Jadi Fokus Pembangunan DKI 5 Tahun Kedepan

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) menyatakan fokus pembangunan Kota Jakarta selama lima tahun kedepan adalah penanganan lingkungan hidup, kemacetan dan banjir. Ketiga fokus ini telah dituangkan dalam Rancangan Peraturan Daerah Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (Raperda RPJMD) DKI 2013-2017.

Dia mengatakan penyusunan dokumen Raperda RPJMD Provinsi DKI Jakarta tahun 2013-2017 telah mengacu pada pedoman penyusunan yang diamanatkan dalam Peraturan Pemerintah No. 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah.

Berdasarkan peraturan itu, lanjutnya, maka RPJMD telah memuat gambaran kualitatif untuk lima tahun yang akan datang. Juga telah memuat target kuantitatifnya yaitu target  dampak, hasil maupun berfungsinya program pembangunan yang akan dicapai berdasarkan urusan pemerintahan.

“Dalam kesempatan tersebut, Jokowi memaparkan gambaran kualitatif DKI Jakarta untuk lima tahun yang akan datang. Yakni berfokus pada tiga masalah utama Jakarta yaitu masalah kemacetan, banjir dan lingkungan hidup,” kata Jokowi dalam Rapat Paripurna Gubernur DKI terhadap Raperda RPJMD DKI 2013-2017 di DPRD DKI, Jakarta, Rabu (13/3).

Mengenai masalah kemacetan ditargetkan dapat teratasi dengan beroperasinya Mass Rapid Transit (MRT) jurusan Lebak Bulus-Bunderan Hotel Indonesia (HI), light rapid transit (LRT) atau monorel, dan 15 koridor busway. Serta berfungsinya sistem pembatasan kendaraan pribadi, penataan trayek angkutan umum dan peremajaan armada bus.

Untuk masalah banjir, rob dan genangan selama lima tahun kedepan  sudah berkurang dengan berfungsinya 12 situ atau waduk dan 17 embung, sumur resapan di 21 lokasi dan 44 unit polder.

Serta, selesainya normalisasi dan pengerukan 63.220 meter sungai dan saluran. Sementara proyek Jakarta Coastal Defense Strategy (JCDS) dan Terowongan multifungsi bawah tanah sudah dalam proses pembangunan.

“Masalah kualitas lingkungan perumahan dan permukiman kota sudah semakin baik dengan berfungsinya 2.443 unit Rusunawa yang terpadu dengan fasilitas pasar, kesehatan dan olahraga, meningkatnya ruang publik dengan bertambahnya luas RTH menjadi 11 persen serta tertatanya 100 lokasi kampung dan lingkungan kumuh,” paparnya.

Mengenai integrasi antar program-program di dalam RPJMD dan implemetasinya dengan Perda Tata Ruang, Jokowi menjelaskan dalam RPJMD memang tidak terlihat integrasinya karena dasar pengelompokkannya adalah berdasarkan Urusan Pemerintahan.

Kendati demikian, mengingat program-program dalam RPJMD pada dasarnya sudah berpedoman pada Peraturan Daerah Nomor 1 Tahun 2012 tentang RTRW 2030, maka dalam implementasinya program-program tersebut dijamin akan saling terintegrasi.

“Hal ini sejalan dengan misi pertama dalam RPJMD, yaitu mewujudkan Jakarta sebagai kota modern yang tertata rapi serta konsisten dengan Rencana Tata Ruang Wilayah,” ujarnya. (G06)

Top