UI Rintis Pembentukan Pusat Riset Terpadu Panas Bumi

Reading time: 2 menit
pusat riset
Foto: pixabay.com

Jakarta (Greeners) – Universitas Indonesia (UI) merintis terbentuknya Pusat Riset Terpadu Panas Bumi yang melibatkan para pakar lintas fakultas, praktisi dan sektor swasta untuk mendorong pemanfaatan energi panas bumi di tanah air.

Ketua Program Magister Eksplorasi Geotermal Universitas Indonesia, Dr. Yunus Daud dalam keterangan resminya mengatakan kalau UI sangat serius dalam mendorong target pemerintah mencapai penyediaan daya listrik 35.000 Megawatt yang mayoritas akan bersumber dari energi baru terbarukan panas bumi.

BACA JUGA: Pengembangan Panas Bumi, KLHK dan ESDM Harus Bekerjasama

Untuk itu, UI akan sesegera mungkin memproses pembentukan pusat riset panas bumi. Nantinya Rektor UI akan mulai mengajukan ke Senat Akademik Universitas agar bisa memulai proses pembentukannya.

“Sebenarnya, UI telah melakukan berbagai aktivitas riset eksplorasi dan produksi di lingkungan UI sendiri, namun masih berjalan sesuai rumpun keilmuan masing-masing fakultas,” jelasnya, Jakarta, Selasa (26/10).

Wakil Rektor Bidang Akademik Universitas Indonesia, Prof. Dr. Bambang Wibawarta dalam keterangan yang sama menyatakan bahwa UI akan terus berupaya mengoptimalkan semua pakar lintas fakultas yang ada di lembaga pendidikannya untuk memperkuat riset di bidang panas bumi, di antaranya Fakultas MIPA, Teknik, Ekonomi dan Bisnis serta rumpun ilmu sosial lainnya.

“Sebagai langkah awal kerja terpadu lintas bidang ini, Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat bersama Program Magister Geothermal UI telah menggelar workshop internasional bertajuk Mengurangi Risiko Bisnis Panas Bumi dengan Mempercanggih Teknologi yang Sudah Ada di gedung Balairung Universitas Indonesia,” tambahnya.

BACA JUGA: Pengembangan Panas Bumi Harus Melibatkan Kearifan Lokal

Sebagai informasi, sebelumnya Wakil Ketua DPR RI Dr. Agus Hermanto menyampaikan hasil keputusan pertemuan Senior Official Meeting (SOM) tujuh kementerian di gedung DPR pada Senin kemarin agar target Kebijakan Energi Nasional sebesar 7.200 MW dari panas bumi dapat segera tercapai.

Salah satu butir kesepakatan pertemuan itu adalah Indonesia harus segera membangun pusat riset panas bumi yang berada di bawah koordinasi Kementerian Riset dan Teknologi. Pusat Riset ini akan menggabungkan berbagai aktivitas terkait panas bumi yang telah berlangsung di UI, ITB, UGM, Kementeran ESDM, Pertamina Geothermal, PLN dan tempat-tempat lainnya.

Penulis: Danny Kosasih

Top