Menteri Luhut: KTT G20 Memberikan Dampak Positif Bagi Indonesia

Reading time: < 1 menit
Foto : Humas Kemenko Maritim

Jakarta (Greeners) – Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 yang digelar di Osaka, Jepang, pada 28-29 Juni 2019 telah sukses digelar. Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut B. Pandjaitan yang turut mendampingi Presiden, menyatakan pertemuan tersebut membawa dampak positif bagi Indonesia.

Salah satunya, Luhut menjelaskan bahwa Indonesia akan menjadi leader dalam penanganan masalah sampah plastik.

“KTT G20 sangat sukses, Presiden Joko Widodo sangat disenangi oleh para pemimpin yang hadir, itu bisa dilihat dari foto-foto dan video yang beredar. Hal itu pun terefleksi dalam pertemuan bilateral yang juga berdampak positif dan berlangsung sangat hangat dan bersahabat,” ujar Menko Luhut dalam acara Coffee Morning bersama awak media di Jakarta, Selasa (2/07/2019).

BACA JUGA : Pertemuan G20 2019, Tantangan Indonesia Ambil Sikap Keberlanjutan

Luhut menjelaskan, apresiasi pemerintah Jepang yang diwakili oleh Menteri Lingkungan Hidup Jepang, Tsukasa Akimoto, yang mengadakan pertemuan dengannya, menganggap Indonesia sebagai leader dalam penanganan masalah sampah.

“Saya bertemu dengan Menteri Lingkungan Hidup Jepang, mereka anggap kita sebagai leading dalam penanganan plastic debris, mereka juga apresiasi revitalisasi Citarum, mereka sangat tertarik kita bisa menggerakkan seluruh pihak. Jepang pun akan bantu pelatihan bagi peneliti Indonesia menyangkut monitoring sampah, ini akan jadi kerjasama global,” ujar Luhut.

BACA JUGA : Pemerintah Bentuk Kemitraan Aksi Plastik Global Tangani Sampah Plastik

Selain itu, dalam agenda Round Table bersama dengan perusahaan-perusahaan Jepang, Luhut juga menuturkan mengenai ketertarikan perusahaan otomotif kelas dunia Toyota, yang rencananya akan masuk di Indonesia untuk mengembangkan mobil listrik.

“Jepang sendiri menganggap negara kita sangat stabil, mereka hanya minta regulasi akan dipermudah di Indonesia. Toyota akan masuk pasar di Indonesia, mereka sadar Indonesia bisa menjadi basis industri mobil elektrik, karena kelebihan industri baterai lithium kita, target kita Indonesia akan menjadi global player,” tambahnya.

Penulis: Dewi Purningsih

 

Top